KhutbahJumat: Pentingnya Menjaga Akhlak di Tengah Masyarakat. Manusia tidak dapat hidup dengan dirinya sendiri. Dibutuhkan bantuan dan jasa baik kalangan lain agar dapat hidup normal dan bahagia. Karenanya, hal yang harus diperhatikan dalam kehidupan bermasyarakat tersebut adalah menjaga perangai atau akhlak.
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَ نَعُوْذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّأَتِ أَعْمَا لِنَا, مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ,وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَا بِهِ وَمَنْ وَالَهُ. أَمّاَ بَعْدُ فَيَا عِبَا دَاللهِ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تَقْوَاهُ, لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَpertama marilah kita senantiasa selalu bersyukur kepada Allah Swt, atas semua nikmat yang sudah diberikan kepada kita. Karena dengan nikmat-Nya lah kita semua dapat menghadiri sholat jum`at pada siang kali tidak lupa pula kita bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabat dan kepada semua pengikutnya, mudahan dengan bacaan sholawat ini kita termasuk umat-umat yang kelak mendapat syafa`at beliau di hari akhir nanti. Amin ya rabbal a` berwasiat kepada pribadi saya sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita terus berusaha meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan mematuhi semua perintah dan menjauhi aneka macam jamaah jumuah rahimakumullahPada khutbah ini, khotib mengangkat tema tentang sikap menghargai perbedaan di momen pilkada dan pentingnya menjaga persatuan kesatuan bangsa. sebagai sebuah negara, indonesia merupakan negara yang beragam Ragam agamanya, ragam warna kulitnya, ragam bahasanya, ragam adat serta budaya. apalagi pada ini kita akan melaksanakan pesta demokrasi melalui pilkada, tentunya berbeda pilihan satu sama lain. Keragaman tersebut merupakan bagian dari sunnatullah yang tidak bisa kita elakkan dalam hidup ini. Dalam konteks kebangsaan, keberadaan masyarakat yang multi ragam adalah karunia terindah bagi bangsa Indonesia dari Allah SWT, dan harus kita rawat bersama, demi keutuhan bangsa yang bernama Indonesia ini, agar benar-benar menjadi bangsa yang baik dan masyarakat yang mendapatkan ampunan-Nya atau dengan kata lain Baldatun Thoyyibatun wa rabbun Islam keberadaan masyarakat yang multi ragam tersebut bertujuan, agar manusia ciptaan-Nya mau saling kenal mengenal dan saling harga menghargai antara komunitas masyarakat yang satu dengan komunitas masyarakat hal ini Allah menegaskan di salah satu firmanNya dalam QS. Al-Hujarat ayat أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَا كُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَ أُنْثَى وَ جَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبا وَقَبَا ءِىلَ لِتَعَا رَفُوْا. إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَا كُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ.’Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan dan telah kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya terjadi saling kenal mengenal di antara kalian. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui juga maha mengenal’’ QS. Al-Hujarat 13.ini menegaskan bahwa, perbedaan yang ada di masyarakat adalah ketentuan allah, tugas kita sebagai hamba-Nya adalah menjaga keragaman tersebut. Sebagai umat Islam, kita diharapkan bisa menjadi perekat di antara keragaman yang konteks keragaman agama misalnya, umat Islam yang menghargai keragaman berarti telah memberikan rasa aman dan rasa keselamatan bagi komunitas yang berbeda agama masa pemilu seperti sekarang ini. Semua warga negara berhak menentukan pilihannya. Tidak boleh ada yang memaksa pilihan saudaranya sendiri. Kita berhak memilih siapa capres cawapres, bupati, camat, kepala desa anggota DPR, DPRD maupun DPD yang kita anggap mampu dan bisa mengemban amanah paling baik di antara calon yang lain. Dalam memilih, marilah kita kembalikan kepada akal sehat kita masing-masing dan sesuai hati nurani. setiap warga negara yang sudah cukup umur dipersilahkan menggunakan haknya untuk memilih calon yang dirasa baik . Hal ini dilindungi oleh merupakan hal yang paling mendasar dan krusial dalam hidup ini. Meski begitu, Allah tetap tidak memperbolehkan kita memaksa orang lain yang tidak seakidah dengan kita untuk kemudian kita paksa supaya sama dengan kita. Apalagi sekedar pilihan إِكۡرَاهَ فِى ٱلدِّينِArtinya “Tidak ada paksaan dalam beragama.” QS Al Baqarah 256Atau dengan istilah lain tidak ada agama dalam keterpaksaan’.Dalam ayat lain, sebagaimana yang masyhur kita kenal, yaitu لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِىَ دِينِ Artinya “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” QS Al-Kâfirunmengenai pilihan, maupun dukungan yang dambil. Setiap golongan puas bangga dg apa yg ada pada mereka. Kecenderungan alamiah حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَnamun yang tidak boleh adalah memaksa pilihan politik, kita juga dilarang menghujat, membully maupun menghina, menfitnah dan lain sebagai yang bisa membuat terjadinya konflik serta menggangu kesatuan di momentum pemilu ini kita bisa mendapatkan pemimpin yang adil yang mampu membawa bangsa benar-benar menjadi bangsa yang baik dan masyarakat yang mendapatkan ampunan-Nya atau dengan kata lain Baldatun Thoyyibatun wa rabbun بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم وَالْعَصْرِ. إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُاَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَاعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ الله تعالى فى القران الكريم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سيدنا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ سيدنا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
KhutbahJumat Bahasa Indonesia - Hikmah Tahun Baru Hijriyah 1444 saling menghormati, saling menghargai, tepat waktu, dan lain-lain. Sungguh, jika ini dilakukan umat Islam akan menjadi jaya dan maju. Keempat, Setelah Nabi Muhammad SAW, sampai di tempat hijrah, Nabi Muhammad SAW membangun masjid. Ini artinya Rasulullah SAW, mengajarkan

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengingat kembali perihal pentingnya menjaga perdamaian di tengah perbedaan yang muncul di tengah-tengah kita. Dengan ini diharapkan, dalam diri kita, tertanam sikap untuk saling menghormati dan menghargai keragaman tersebut. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ Jamaah Jumat rahimakumullah, Sebagai salah satu rukun dalam khutbah Jumat, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa memperkuat dan meningkatkan komitmen keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Allah swt telah menjanjikan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13 bahwa orang yang paling bertakwa akan mendapatkan posisi yang paling mulia di sisi Allah swt. اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ Artinya “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa”. Sebelum menegaskan tentang keistimewaan orang bertakwa, dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13 ini Allah mengingatkan kepada kita untuk menyadari bahwa perbedaan-perbedaan yang ada di dunia ini merupakan sunnatullah. Allah menciptakan adanya laki-laki dan perempuan, adanya suku-suku dan bangsa yang ada di dunia ini bukan untuk saling berpecah belah. Namun semuanya itu dalam rangka saling kenal-mengenal. يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا Artinya “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal”. Sehingga menjadi sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah swt atas karunia kedamaian dan ketenangan yang telah tercipta di tanah air Indonesia. Di tengah kebinekaan suku, budaya, dan agama yang dimiliki masyarakat Indonesia, kita dapat menjalankan berbagai aktivitas kehidupan tanpa ada gangguan dan konflik, terlebih peperangan akibat perbedaan-perbedaan yang ada. Perbedaan adalah sunnatullah, keragaman dalam kehidupan adalah rahmatullah jika kita bisa mengelolanya dengan baik. Jamaah Jumat rahimakumullah, Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Indonesia memiliki suku dan sub suku bangsa dengan berbagai macam agama yang dianut. Tingginya keragaman ini harus kita jaga sebagai sebuah rahmat Allah swt yang menjadikan bumi Indonesia indah dan damai. Jika tidak bisa mengelolanya dengan baik, maka tentu bisa menjadi potensi besar munculnya konflik. Di antara kunci penting dalam mempertahankan dan mewujudkan kedamaian di tengah perbedaan-perbedaan ini adalah senantiasa menerapkan prinsip moderat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk juga moderat dalam beragama. وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا Artinya “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu umat Islam, umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul Muhammad menjadi saksi atas perbuatan kamu.” Sikap moderat atau memposisikan diri di tengah-tengah, atau tidak berlebih-lebihan dalam beragama atau ghulluw ini, mampu memunculkan sikap toleransi yang berbuah ketenangan dalam kehidupan. Menghindari sikap dan beragama yang berlebih-lebihan melampaui batas ini telah ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Annisa ayat 171 يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ وَلَا تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّ Artinya "Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar." Rasulullah pun telah mengingatkan dalam haditsnya خَيْرُ الْأُمُوْرِ أَوْسَطُهَا Artinya "Sebaik-baik urusan ialah yang dilakukan dengan biasa-bisa atau sedang-sedang saja.” Jamaah Jumat rahimakumullah, Sikap moderat dalam beragama di era banjir informasi saat ini pun semakin mendapat tantangan yang besar. Melalui internet khususnya media sosial banyak ditemukan narasi-narasi berbungkus agama yang melakukan provokasi untuk tidak berprilaku berlebih-lebihan dalam beragama. Bagi mereka yang sudah memahami nilai-nilai ilmu ajaran agama Islam, maka provokasi tersebut bisa ditangkal dengan mudah. Namun bagi mereka yang masih minim dalam pemahaman dan pengetahuan agama, provokosi ini bisa menjerumuskan kepada praktik-praktik tidak moderat. Semangat dalam beribadah dan beragama harus diiringi dengan pemahaman ilmu agama yang dalam. Jika tidak, maka memunculkan hal yang tak baik di antaranya merasa paling benar sendiri dalam pengamalan agama dan menghakimi bahwa yang tidak sepaham sebagai sebuah kesalahan. Padahal, semakin dalam pemahaman ilmu agama yang dimiliki, maka seseorang akan semakin memahami esensi dari beragama dan beribadah. Oleh karena itu, saatnya bagi kita untuk terus belajar mendalami ilmu agama dari para ulama yang jelas silsilah guru dan keilmuannya dan memiliki sikap moderat dalam beragama. Jamaah Jumat rahimakumullah, Semoga kita diberikan hidayah dan kekuatan oleh Allah swt dalam menjalankan segala perintah-Nya. Dan semoga kita diberi petunjuk dan kekuatan dari Allah untuk menggapai kebenaran dalam beragama serta diberikan kekuatan untuk menjauhi yang batil walaupun itu dibungkus dengan nama agama. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. Khutbah II اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Pringsewu, Provinsi Lampung Artikel ini adalah hasil kerja sama antara NU Online dan UNDP

Semogalewat Khutbah jumat siang ini, kita akan menjadi orang-orang yang bisa saling menghargai tanpa saling menyakiti, menjadi orang-orang yang berjuwa besar dengan menjunjunng tinggi nilai-nilai peradapan dan kemanusiaan dan mampu selalu menghargai pendapat orang lain. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang berjala lurus di jlan yang

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengingat kembali perihal pentingnya menumbuhkan akhlak sesama Muslim berbeda ini diharapkan, dalam diri kita, tertanam sikap untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan mazhab yang diyakini. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْاِنْسَانَ فِيْ أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْعَظِيْمِ الْكَرِيْمِ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كُنِّيَ بِأَبِي الْقَاسِمِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِاَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah swt yang telah memberikan kita nikmat iman, islam, dan sehat wal afiat sehingga kita dapat melaksanakan shalat Jumat pada siang hari ini. Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarganya, dan sahabatnya. Semoga, kita semua selaku umatnya mendapatkan berkahnya. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Siapa yang hari ini masih sama kadar keimanan dan ketakwannya dengan hari sebelumnya adalah orang yang merugi. Sementara yang beruntung adalah dia yang mampu menjadi lebih baik setiap harinya. Jamaah Jumat yang berbahagia, Allah swt menciptakan manusia berbeda-beda. Bukan saja dari segi kebangsaan, kesukuannya, tetapi juga agamanya. Bahkan, dalam satu agama saja, ada berbagai mazhab yang bisa menjadi pilihan menjalankan ibadah kepada Allah swt. Dalam keyakinan aqidah, kita berpegang pada salah satu di antara Imam Abul Hasan Al-Asy'ari atau Asy'ariyah dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi atau Maturidiyah. Di bidang tasawuf, kita dapat mengikuti hasil ijtihadnya Imam Abul Qasim Junaidi al-Baghdadi atau Imam Abu Hamid Muhammad al-Ghazali. Sementara dalam bidang fiqih, umat Islam dapat memilih di antara mazhab Syafi'i, Maliki, Hanafi, ataupun Hanbali. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi perbedaan mazhab tersebut, mulai dari pengambilan dalil, pemikiran, hingga konteks lingkungannya. Namun, satu hal yang pasti, kita harus tetap saling menghormati pilihan mazhab masing-masing. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Imam Syafi'i menyampaikan bahwa pendapatku benar, tapi sangat potensial keliru. Sementara pendapat orang lain itu keliru, tapi sangat mungkin benar. Ulama pendiri mazhab Syafi'i itu tidak mengklaim pandangannya sebagai kebenaran absolut, mutlak, ataupun paling benar. Beliau membuka ruang kemungkinan ijtihadnya salah. Bahkan, beliau pernah mengubah sejumlah pandangannya saat berhijrah ke Mesir dari Baghdad. Pandangan awal saat masih di Baghdad disebut qaul qadim, sedangkan pendapatnya ketika sudah tinggal di Mesir disebut qaul jadid. Artinya, kita tidak perlu merasa dan mengaku sebagai orang yang paling benar dan yang lain salah. Mereka benar dengan ijtihadnya. Kita juga mungkin benar dengan ijtihad ulama yang kita ikuti. Jamaah Jumat yang berbahagia, Perbedaan mazhab atau pandangan dalam menjalankan Islam tidak perlu dibesar-besarkan sehingga menghalangi kita untuk berbuat baik. Kita sebagai orang awam hanya perlu mengikuti ulama yang kita yakini kebenarannya. Tidak perlu memaksa orang lain untuk juga mengikuti apa yang kita anggap benar. Imam Syafi'i berpandangan bahwa qunut adalah sebuah kesunnahan dalam shalat Subuh. Namun suatu ketika, ia melaksanakan shalat Subuh tanpa membaca doa qunut sebagaimana yang beliau yakini dengan mendasarkan pada dalil yang diperolehnya. Apa sebab? Bukan karena beliau lupa sehingga kemudian ia disunnahkan melaksanakan sujud sahwi sebelum menutupnya dengan salam. Beliau sengaja tidak membaca doa qunut karena menghormati Imam Hanafi yang berkeyakinan tidak disunnahkan qunut dalam shalat Subuh. Kisah tersebut mengingatkan kita akan satu maqalah, al-adabu fawqal ilmi¸ adab lebih tinggi ketimbang ilmu. Adab, etika, atau akhlak kita harus lebih didahulukan daripada pengetahuan yang kita miliki. Sebab, ilmu bukanlah tujuan, melainkan hanya sebagai wasilah untuk dapat dipraktikkan dengan penuh kesantunan. Sebab, Nabi Muhammad saw tidak sekadar untuk meningkatkan pengetahuan umat saat itu, melainkan agar berakhlak mulia. إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ Artinya “Sungguh tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” Teladan kita adalah Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw dipilih karena akhlaknya yang sangat sempurna. Disebutkan dalam Al-Qur’an, Allah swt. berfirman. وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ Artinya Sungguh engkau Muhammad benar-benar berada di atas akhlak yang agung”. Al-Qalam [68] 4. Jamaah Jumat yang berbahagia, Oleh karena itu, mari kita sikapi perbedaan mazhab yang diyakini masing-masing individu Muslim dengan saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain. Ini dimaksudkan agar Islam tetap terjaga keindahannya dengan beragam warna mazhab yang semuanya benar atas ijtihad para ulama masing-masing dan akhlak kita. Semoga Allah swt dapat menjaga keindahan Islam dengan perbedaannya dan memberikan kekuatan kemampuan kepada kita agar dapat menjaga akhlak yang baik. Perbedaan mazhab tidak menghalangi kita untuk tetap menghormati dan menghargai sesama Muslim. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَااِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ Ustadz Syakir NF, alumnus Pondok Buntet Pesantren Cirebon Konten ini hasil kerja sama NU Online dan Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama RI. KhutbahJum'at: Tawadhu Sahabat Nabi. Kodar Slamet, SPd 27/09/13 Sehingga akan tampak pemandangan sosial yang indah di antara sesama muslim, saling menghargai, tidak saling merendahkan, saling menutupi, tidak saling menelanjangi, saling memuji, tidak saling mencela. Energi kita pun tidak digunakan untuk mencari cacat saudara, tetapi kita JamaahJumah ingkang minulyo Sumonggo kanti khutbah jumat meniko, kito sesarengan saling menghormati, saling menghargai perbedaan lan keragaman, sehinggo kito saget urip tentrem, ayem lan rukun ingkang bade ngantaraken kito sedoyo selamet dunya lan akherat. Amin 3x yarabbal'alamin Jikaterbentuk tatanan sosial kemasyarakatan yang saling menghargai, saling menjaga, tidak menaruh curiga kepada tetangga, tidak mencuri dengar maupun curi pandang, selalu berupaya berbaik sangka dan menepis hal-hal yang bisa merusak kerukunan, maka ketentraman mana lagi yang patut disyukuri? Khutbah Jumat Permata itu Bernama Tetangga Makaperbedaan keyakinan itu harus diakomodasi dengan baik dengan saling menghargai satu sama lain. Allah berfirman: لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ "Bagimu lah agamamu dan bagiku lah agamaku". (Qs. al-Kafirun:6) Jamaah salat Jumat yang berbahagia Demikianlah khutbah pertama ini. Diakhirkhutbahnya beliau mengajak seluruh umat Islam untuk saling bertaqwa, introspeksi diri dan saling mendo'akan sesama. Karena kita satu bangsa, satu bahasa sudah saatnya saling membantu dan saling menghargai antar sesama bangsa. Allah SWT sendiri yang akan mencatat kebaikan yang kita lakukan. Dksj.
  • a480hd1n0e.pages.dev/283
  • a480hd1n0e.pages.dev/488
  • a480hd1n0e.pages.dev/214
  • a480hd1n0e.pages.dev/149
  • a480hd1n0e.pages.dev/154
  • a480hd1n0e.pages.dev/254
  • a480hd1n0e.pages.dev/241
  • a480hd1n0e.pages.dev/303
  • khutbah jumat saling menghargai