Selamat pagi, semoga anda selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang, toleransi, dan kebaikan. Sebuah agama yang memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Namun, banyak orang yang masih belum mengetahui ciri-ciri yang melekat pada Islam. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan mengulas tentang ciri-ciri Islam Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang. Islam mengajarkan bahwa manusia harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Selain itu, Islam juga mengajarkan bahwa manusia harus saling menolong dan saling menyayangi. Oleh karena itu, Islam mengajarkan bahwa kita harus menjaga hubungan baik dengan sesama Islam juga mengajarkan toleransi. Islam mengajarkan bahwa manusia harus menerima perbedaan dan menghargai orang lain. Oleh karena itu, Islam mengajarkan bahwa kita harus menghormati orang lain dan menghormati hak-hak mereka. Selain itu, Islam juga mengajarkan bahwa kita harus menghormati dan menghargai agama Islam juga mengajarkan kebaikan. Islam mengajarkan bahwa manusia harus melakukan kebaikan dan menghindari kejahatan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan bahwa kita harus berbuat baik kepada orang lain dan berusaha untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Selain itu, Islam juga mengajarkan bahwa kita harus menjadi orang yang bertanggung jawab dan berusaha untuk menghormati hak-hak orang tadi beberapa ciri-ciri Islam Ldii. Dengan mengetahui ciri-ciri ini, kita akan lebih mengerti tentang nilai-nilai moral yang melekat pada Islam. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda. Terima Mulia Sebagai Ciri Ciri Islam LdiiIslam adalah agama yang mengajarkan akhlak mulia. Akhlak mulia adalah sikap dan perilaku yang baik yang harus diterapkan oleh setiap orang yang menganut agama Islam. Akhlak mulia merupakan salah satu ciri utama orang yang menganut agama Islam. Akhlak mulia merupakan salah satu syarat untuk menjadi orang yang baik dan benar dalam mulia dalam Islam dipelajari dari al-Quran, hadits, dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Al-Quran mengajarkan akhlak mulia dengan menyebutkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang muslim, seperti sabar, tawakal, cinta kasih, berbuat baik, dan lainnya. Hadits dan sunnah Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan akhlak mulia dengan menyebutkan bagaimana sikap dan perilaku yang baik yang harus dimiliki oleh seorang mulia dalam Islam dibagi menjadi dua bagian, yaitu akhlak mulia yang berkaitan dengan Allah dan akhlak mulia yang berkaitan dengan sesama manusia. Akhlak mulia yang berkaitan dengan Allah adalah akhlak yang menunjukkan ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Akhlak mulia yang berkaitan dengan sesama manusia adalah akhlak yang menunjukkan kasih sayang dan toleransi terhadap orang lain. Akhlak mulia yang berkaitan dengan Allah dan sesama manusia harus dimiliki oleh setiap orang yang menganut agama adalah beberapa ciri ciri akhlak mulia yang harus dimiliki oleh seorang muslimNoCiri Ciri Akhlak Mulia1Memiliki sifat sabar dan tawakal2Memiliki sifat cinta kasih dan berbuat baik3Memiliki sifat toleransi dan saling menghormati4Memiliki sifat jujur dan adil5Memiliki sifat tolong menolong dan saling membantuCiri ciri akhlak mulia yang dimiliki oleh seorang muslim haruslah sesuai dengan ajaran agama Islam. Akhlak mulia harus dimiliki oleh setiap orang yang menganut agama Islam agar dapat menjadi orang yang menjalankan agama dengan benar dan BeribadahKetaatan beribadah adalah salah satu ciri utama umat Islam. Hal ini menunjukkan bahwa para Muslim harus menjalankan perintah Allah SWT dan mengikuti ajaran-Nya. Seorang Muslim harus mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT dan menaati perintah-Nya. Ketaatan beribadah adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa hormat dan penghormatan terhadap Allah beribadah juga menunjukkan bahwa seorang Muslim harus mengikuti perintah Allah SWT dan mengikuti ajaran-Nya. Hal ini juga menunjukkan bahwa seorang Muslim harus memiliki kepatuhan dan ketaatan yang tinggi terhadap Allah SWT. Seorang Muslim harus menghormati dan menaati perintah Allah SWT, serta menjalankan ibadah-ibadah yang telah ditentukan beribadah juga berarti bahwa para Muslim harus menghormati dan menaati perintah Allah SWT. Ini juga berarti bahwa para Muslim harus menghormati dan menaati perintah para nabi dan rasul-Nya. Hal ini penting untuk diingat karena perintah Allah SWT dan para nabi dan rasul-Nya adalah sumber dari ajaran beribadah juga berarti bahwa seorang Muslim harus menjalankan ibadah-ibadah yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Ibadah-ibadah ini termasuk shalat, puasa, zakat, haji, dan lainnya. Para Muslim harus melaksanakan ibadah-ibadah tersebut dengan penuh kesungguhan dan kepatuhan. Ibadah-ibadah ini harus dilakukan dengan hati yang tulus dan beribadah juga berarti bahwa para Muslim harus menjalankan amal saleh. Amal saleh adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang Muslim. Amal saleh ini termasuk berbuat baik kepada orang lain, berbuat kebajikan, menyebarkan dakwah, dan lainnya. Hal ini penting karena amal saleh adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Ciri Islam LdiiKeteranganKetaatan BeribadahMerupakan salah satu ciri utama umat Islam, yaitu menjalankan perintah Allah SWT dan mengikuti ajaran-Nya, serta melaksanakan ibadah-ibadah yang telah ditentukan Saleh di IndonesiaBeramal saleh adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang disukai oleh Allah. Istilah ini berasal dari bahasa Arab yang berarti “melakukan kebaikan”. Beramal saleh merupakan salah satu ciri khas umat Islam di Indonesia. Umat Islam di Indonesia dikenal dengan sikapnya yang religius dan beramal saleh di Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama, umat Islam di Indonesia memiliki komitmen yang kuat terhadap ajaran agama Islam. Mereka menghormati ajaran-ajaran agama dan menjalankan perintah-Nya dengan taat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah orang yang rutin melakukan ibadah dan menjalankan perintah-Nya. Selain itu, umat Islam di Indonesia juga berusaha untuk menjalankan ajaran-ajaran agama dengan cara yang benar. Mereka menghindari perilaku yang dilarang oleh agama dan berusaha untuk menjalankan ajaran-ajaran agama dengan cara yang umat Islam di Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat terhadap sikap toleransi dan kasih sayang. Umat Islam di Indonesia berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan sesama umat Islam dan juga dengan umat lain. Mereka berusaha untuk menghormati agama dan keyakinan orang lain. Selain itu, umat Islam di Indonesia juga berusaha untuk menjaga persatuan dan kesatuan antar umat Islam. Hal ini dapat dilihat dari sikap umat Islam di Indonesia yang saling menghormati dan menghargai umat Islam di Indonesia juga berusaha untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Umat Islam di Indonesia berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan ekonomi mereka. Mereka berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran agama. Selain itu, umat Islam di Indonesia juga berusaha untuk menyebarkan ajaran-ajaran agama kepada orang lain dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran Ciri Ciri Islam di IndonesiaCiri CiriDeskripsiKomitmen terhadap ajaran agamaUmat Islam di Indonesia memiliki komitmen yang kuat terhadap ajaran agama IslamSikap toleransi dan kasih sayangUmat Islam di Indonesia berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan sesama umat Islam dan juga dengan umat lainMeningkatkan kualitas hidupUmat Islam di Indonesia berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan ekonomi merekaBeramal saleh merupakan salah satu ciri khas umat Islam di Indonesia. Umat Islam di Indonesia dikenal dengan sikapnya yang religius dan beramal saleh. Umat Islam di Indonesia berusaha untuk menjalankan ajaran-ajaran agama dengan cara yang benar dan menjaga hubungan baik dengan sesama umat Islam dan juga dengan umat lain. Selain itu, umat Islam di Indonesia juga berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan ekonomi mereka. Dengan melakukan beramal saleh, umat Islam di Indonesia dapat menjadi contoh bagi umat Islam di seluruh di Jalan AllahBerjuang di jalan Allah adalah salah satu dari ciri-ciri Islam Ldii. Berjuang di jalan Allah berarti mengikuti ajaran Allah dan mengharapkan pahala dari-Nya. Berjuang di jalan Allah juga berarti berkorban untuk menyebarkan dakwah dan mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran agama. Ini merupakan salah satu cara untuk menjadi seorang muslim yang Berjuang di Jalan Allah?Berjuang di jalan Allah adalah hal yang dianjurkan oleh agama Islam. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang berjuang di jalan-Nya. Berjuang di jalan Allah juga merupakan cara untuk menunjukkan kesetiaan dan ketaatan kita kepada Allah. Dengan berjuang di jalan Allah, kita juga dapat menyebarkan dakwah dan mengajak orang lain untuk mengikuti ajaran agama. Ini merupakan salah satu cara untuk menjadi seorang muslim yang Berjuang di Jalan AllahBerjuang di jalan Allah adalah hal yang sangat penting bagi seorang muslim. Berikut ini adalah beberapa cara untuk berjuang di jalan AllahCaraKeteranganMembaca Al-QuranMembaca Al-Quran adalah salah satu cara untuk berjuang di jalan Allah. Membaca Al-Quran secara rutin dapat membantu kita untuk lebih mengenal dan memahami ajaran-ajaran Sunnah NabiMengamalkan sunnah Nabi adalah cara lain untuk berjuang di jalan Allah. Mengamalkan sunnah Nabi membantu kita untuk mengikuti jejak Nabi dan menjadi contoh bagi orang Orang Lain untuk BerimanMengajak orang lain untuk beriman adalah cara lain untuk berjuang di jalan Allah. Dengan mengajak orang lain untuk beriman, kita dapat membantu mereka untuk mengikuti ajaran itu, berjuang di jalan Allah juga dapat dilakukan dengan berbuat kebajikan, berdakwah, dan membantu orang lain. Berjuang di jalan Allah adalah salah satu cara untuk menjadi seorang muslim yang taat dan mendapatkan pahala dari Sebelum Bertindak Sebuah Ciri Ciri Islam LdiiBerpikir sebelum bertindak adalah salah satu ciri utama dari seorang muslim Ldii. Hal ini berarti bahwa mereka harus mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakan yang akan mereka lakukan. Dalam ajaran Islam, setiap tindakan haruslah berdasarkan pemikiran yang matang. Jika tidak, maka tindakan tersebut akan menimbulkan masalah atau kesalahan yang berakibat buruk bagi orang lain atau diri sendiri. Oleh karena itu, berpikir sebelum bertindak adalah suatu keharusan bagi umat Islam sebelum bertindak merupakan salah satu cara untuk menghindari kesalahan dan kerugian. Dengan berpikir, seseorang dapat menganalisis situasi dan memutuskan tindakan yang paling tepat. Hal ini juga dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi karena tindakan yang tidak tepat. Dengan demikian, berpikir sebelum bertindak dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan dan kerugian yang mungkin sebelum bertindak juga dapat membantu seseorang untuk membuat keputusan yang tepat dan bijaksana. Dengan berpikir, seseorang dapat mempertimbangkan semua faktor yang terlibat dalam situasi dan membuat keputusan yang tepat. Hal ini juga dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi karena keputusan yang salah. Dengan demikian, berpikir sebelum bertindak juga dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan dan kerugian yang mungkin sebelum bertindak juga dapat membantu seseorang untuk memahami situasi dengan lebih baik. Dengan berpikir, seseorang dapat menganalisis situasi dan memahami konsekuensi dari setiap tindakan yang akan dilakukan. Hal ini juga dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi karena tindakan yang tidak tepat. Dengan demikian, berpikir sebelum bertindak juga dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan dan kerugian yang mungkin Ciri Islam LdiiKeteranganBerpikir Sebelum BertindakMempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakan yang akan dilakukan, sehingga dapat membantu menghindari kesalahan dan sebelum bertindak juga dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuannya. Dengan berpikir, seseorang dapat menganalisis situasi dan menentukan tindakan yang paling tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini juga dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi karena tindakan yang salah. Dengan demikian, berpikir sebelum bertindak juga dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan dan kerugian yang mungkin sebelum bertindak adalah salah satu ciri utama dari seorang muslim Ldii. Hal ini menunjukkan bahwa mereka harus mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakan yang akan mereka lakukan. Dengan berpikir, seseorang dapat menganalisis situasi dan memutuskan tindakan yang paling tepat. Hal ini juga dapat membantu seseorang untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi karena tindakan yang tidak tepat. Dengan demikian, berpikir sebelum bertindak adalah suatu keharusan bagi umat Islam Kepada Orang Tua Salah Satu Ciri Ciri Islam LdiiIslam Ldii adalah sebuah ajaran yang mengutamakan kebajikan dan kebaikan. Salah satu ciri utama dari ajaran ini adalah berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu dari tujuh amalan yang diutamakan oleh agama Islam. Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu cara untuk menghormati mereka dan menghargai segala jasa dan pengorbanan mereka. Berbakti kepada orang tua juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hubungan antara anak dan orang ajaran Islam Ldii, berbakti kepada orang tua adalah suatu kewajiban. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran, di mana Allah menyatakan bahwa anak-anak harus berbakti kepada orang tua mereka. Selain itu, juga disebutkan bahwa orang tua harus dihormati dan kepada orang tua juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang. Dengan berbakti kepada orang tua, anak-anak dapat menunjukkan bahwa mereka menghargai segala jasa dan pengorbanan yang telah diberikan oleh orang tua. Selain itu, berbakti kepada orang tua juga merupakan cara untuk menunjukkan bahwa anak-anak menghargai orang tua ini adalah beberapa cara untuk berbakti kepada orang tua menurut ajaran Islam LdiiCaraDeskripsiMenghormati dan menghargai orang tuaAnak-anak harus menghormati dan menghargai orang tua mereka dengan menghargai pendapat mereka dan tidak melawan keputusan orang tuaAnak-anak harus membantu orang tua mereka dengan melakukan tugas-tugas rumah tangga dan membantu mereka dalam hal apapun yang mereka orang tuaAnak-anak harus memperhatikan orang tua mereka dengan mendengarkan apa yang mereka katakan dan menunjukkan bahwa mereka menghargai pendapat untuk orang tuaAnak-anak harus berdoa untuk orang tua mereka agar mereka selalu diberikan kesehatan dan itu, anak-anak juga harus berusaha untuk mengikuti ajaran orang tua mereka dan menjadi contoh yang baik bagi mereka. Dengan demikian, anak-anak dapat menunjukkan bahwa mereka benar-benar berbakti kepada orang tua kepada orang tua merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang. Dengan berbakti kepada orang tua, anak-anak dapat menunjukkan bahwa mereka menghargai segala jasa dan pengorbanan yang telah diberikan oleh orang tua. Berbakti kepada orang tua juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hubungan antara anak dan orang Berdakwah dan BeramalBerdakwah dan beramal merupakan dua ciri penting yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Berdakwah adalah menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain, sementara beramal adalah melaksanakan ajaran-ajaran yang disebarkan. Keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan seorang Muslim. Keduanya juga merupakan cara untuk menjadi Muslim yang lebih adalah suatu cara untuk menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain. Tujuannya adalah untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama kepada orang lain dan mengajak mereka untuk menjadi Muslim. Berdakwah juga dapat dilakukan dengan cara lisan maupun tulisan. Dengan berdakwah, kita dapat menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain sehingga mereka dapat mengenal Islam lebih jauh. Berdakwah adalah cara untuk menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain. Dengan berdakwah, kita dapat mengajak orang lain untuk mengenal Islam lebih adalah melaksanakan ajaran-ajaran yang disebarkan melalui berdakwah. Tujuannya adalah untuk menjadi Muslim yang lebih baik. Beramal merupakan cara untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan beramal, kita dapat menjadi Muslim yang lebih baik dan menjadi contoh bagi orang lain. Beramal juga merupakan cara untuk menjadi lebih dekat dengan ajaran Islam kepada orang lainBeramalMelaksanakan ajaran-ajaran yang disebarkanBerdakwah dan beramal merupakan dua ciri penting yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Berdakwah adalah menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain, sementara beramal adalah melaksanakan ajaran-ajaran yang disebarkan. Keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan seorang Muslim. Berdakwah adalah cara untuk menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain, sedangkan beramal adalah cara untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berdakwah dan beramal, kita dapat menjadi Muslim yang lebih baik dan menjadi contoh bagi orang dan beramal juga merupakan cara untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan di akhirat. Dengan berdakwah dan beramal, kita dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, berdakwah dan beramal merupakan ciri penting yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Dengan berdakwah dan beramal, kita dapat menjadi Muslim yang lebih baik dan menjadi contoh bagi orang lain. Berbuat Kebaikan Sebagai Salah Satu Ciri Ciri Islam Ldii Berbuat kebaikan adalah salah satu ciri utama yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh seorang Muslim. Menurut Islam, berbuat kebaikan adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua orang. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” QS Al-Baqarah 195. Dengan demikian, berbuat kebaikan adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua orang, termasuk orang-orang yang menganut Islam kebaikan dalam Islam Ldii adalah salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang terhadap Allah SWT. Berbuat kebaikan adalah suatu bentuk ibadah yang akan mendatangkan pahala dari Allah SWT. Allah SWT akan memberikan balasan yang berlipat ganda bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Selain itu, berbuat kebaikan juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjadi sosok yang lebih baik di mata Allah kebaikan dalam Islam Ldii juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama. Berbuat kebaikan adalah suatu bentuk perbuatan yang dapat membuat orang lain merasa dihargai dan dihormati. Selain itu, berbuat kebaikan juga dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih bijaksana dan berpikir positif. Dengan berbuat kebaikan, seseorang akan dapat membantu orang lain yang membutuhkan bantuan, baik itu secara langsung maupun tidak adalah beberapa contoh cara berbuat kebaikan dalam Islam Ldii Berbuat Kebaikan1Membantu orang lain yang membutuhkan orang lain yang telah berbuat orang lain yang telah berbuat baik kepada hewan dan baik kepada orang tua dan baik kepada tetangga dan orang lain dalam menyelesaikan baik kepada sesama kebaikan dalam Islam Ldii juga merupakan salah satu cara untuk menegakkan keadilan di masyarakat. Berbuat kebaikan adalah suatu bentuk perbuatan yang dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Dengan berbuat kebaikan, seseorang dapat membantu orang lain yang kurang mampu, seperti orang miskin, anak-anak yatim, dan orang yang membutuhkan bantuan. Dengan demikian, berbuat kebaikan dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan kebaikan dalam Islam Ldii juga merupakan salah satu cara untuk menjaga hubungan sosial. Berbuat kebaikan adalah suatu bentuk perbuatan yang dapat membantu seseorang untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Dengan berbuat kebaikan, seseorang akan dapat membangun jaringan sosial yang lebih luas dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial di kebaikan dalam Islam Ldii merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Berbuat kebaikan adalah suatu bentuk perbuatan yang dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih baik dan berkembang secara positif. Dengan berbuat kebaikan, seseorang akan dapat mencapai kesuksesan dalam hidupnya dan menjadi sosok yang lebih baik di mata Allah Ldii adalah sebuah agama yang berfokus pada pengamalan ajaran-ajaran dasar Islam, dengan menekankan pada kejujuran, toleransi, dan kesetiaan. Islam Ldii menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan sesama manusia, dan menyarankan agar setiap orang berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Islam Ldii juga menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia, dan menyarankan agar setiap orang berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Islam Ldii juga menekankan pada pentingnya menghormati orang lain, bersikap adil, dan memaafkan. Dengan mengamalkan ajaran-ajaran ini, setiap orang dapat mencapai keseimbangan dan kebahagiaan di dalam informasi ini bermanfaat bagi Anda. Bagikan informasi ini kepada orang lain agar mereka juga dapat mengetahui lebih banyak tentang Islam Ldii. Sampai jumpa lagi!
Intinya berbagai kesesatan LDII telah nyata di antaranya: Menganggap kafir orang Muslim di luar jama'ah LDII. Menganggap najis Muslimin di luar jama'ah LDII dengan cap sangat jorok, turuk bosok (vagina busuk). Menganggap sholat orang Muslim selain LDII tidak sah, hingga orang LDII tak mau makmum kepada selain golongannya. Bukti Kesesatan dan FatwaSejarah Ormas LDIILembaga Dakwah Islam Indonesia LDII, merupakan organisasi dakwah kemasyarakatan di wilayah Republik Indonesia. Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok, dan fungsinya, LDII mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat, dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa Ta’alaAwal mulanya, LDII bernama YAKARI Yayasan Lembaga Karyawan Islam, kemudian berganti nama menjadi LEMKARI Lembaga Karyawan Islam, dan akhirnya berganti nama lagi menjadi LDII, karena nama LEMKARI dianggap sama dengan akronim dari Lembaga Karate-Do adalah organisasi yang independen, resmi dan legal mengikuti ketentuan sebagai berikut Undang-undang No. 8 tahun 1985 tentang organisasi 9 ayat 2, tanggal 4 April 1986 Lembaran Negara RI 1986 nomor 24, serta pelaksanaannya meliputi PP No. 18 tahun Menteri Dalam Negeri No. 5 tahun aturan hukum memiliki Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART, Program Kerja dan Pengurus mulai dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat Desa. LDII sudah tercatat di Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Bakesbang & LinmasDepartemen Dalam Negeri. LDII merupakan bagian komponen Bangsa Indonesia yang berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII berdiri sesuai dengan cita-cita para ulama perintisnya yaitu sebagai wadah umat Islam untuk mempelajari, mengamalkan dan menyebarkan ajaran Islam secara murni berdasarkan Alquran dan Hadis, dengan latar belakang budaya masyarakat Indonesia, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sejarah Berdirinya LDIILembaga Dakwah Islam Indonesia LDII pertama kali berdiri pada 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Lembaga Karyawan Islam YAKARI. Pada Musyawarah Besar Mubes tahun 1981 namanya diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam LEMKARI, dan pada Mubes tahun 1990, atas dasar Pidato Pengarahan Bapak Sudarmono, SH. Selaku Wakil Presiden dan Bapak Jenderal Rudini sebagai Mendagri waktu itu, serta masukan baik pada sidang-sidang komisi maupun sidang Paripurna dalam Musyawarah Besar IV LEMKARI tahun 1990, selanjutnya perubahan nama tersebut ditetapkan dalam keputusan, MUBES IV LEMKARI No. VI/MUBES-IV/ LEMKARI/1990, Pasal 3, yaitu mengubah nama organisasi dari Lembaga Karyawan Dakwah Islam yang disingkat LEMKARI yang sama dengan akronim LEMKARI Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang disingkat LDII. Motto LDIIAda 3 Motto LDII, ialah 1. Yang artinya “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf perbuatan baik dan mencegah dari yang munkar perbuatan tercela, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. QS. Ali Imron, No. Surat 3, Ayat 104.2. Yang artinya “Katakanlah inilah jalan agama – Ku, dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah dalil/dasar hukum yang nyata. Maha suci Allah dan aku tidak termasuk golongan orang yang musyrik”. QS. Yusuf, 12, Ayat 108.3. Yang artinya “Serulah semua manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik”. QS. An-Nahl, 16, Ayat 125. Pendiri LDIILembaga Dakwah Islam Indonesia LDII yang pada awal mula berdirinya pada 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur bernama Yayasan Lembaga Karyawan Islam YAKARI yang kemudian diubah menjadi Lembaga Karyawan Islam LEMKARI didirikan olehDrs. Nur Edi Bahroni Wirjo Atmodjo Hukum LDII sebagai OrmasDasarnya, yaitu Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-18. Tahun. 2008, Tanggal, 20 Februari Keputusan PERTAMA Memberikan Pengesahan Akta Pendirian LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA disingkat LDII, NPWP. berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia, sebagaimana anggaran dasarnya termuat dalam AKTA Nomor 01 tanggal 03 Januari 1972 yang dibuat oleh Notaris Mudijomo berkedudukan di Surabaya dan Akta Nomor 13 Tanggal 27 September 2007, yang dibuat di hadapan Notaris Gunawan Wibisono, SH, berkedudukan di Surabaya dan oleh karena itu mengakui lembaga tersebut sebagai badan hukum pada hari pengumuman anggaran dasarnya dalam Tambahan Berita Negara Republik Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kegiatan LDIIBidang Pendidikan Keterampilan, Kepemudaan, dan OlahragaDalam bidang Pendidikan Keterampilan, Kepemudaan dan Olahraga, LDII menyelenggarakan kursus keorganisasian, keterampilan, perkemahan pemuda, dan kegiatan Pramuka. Dalam bidang olahraga, di antaranya menyelenggarakan Pencak Silat Persinas ASAD Ampuh Sehat Aman Damai yang sudah menjadi anggota IPSI, sudah mengikuti turnamen Pencak Silat tingkat Nasional, turnamen sepak bola sampai tingkat Nasional dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada tahun-tahun 1991, 1994, dan 1996, 2000 dan EkonomiLDII peduli dan turut serta dalam pemberdayaan ekonomi rakyat dengan uji coba mengadakan kegiatan Usaha Bersama UB yang berbasis di tingkat Pimpinan Cabang PC yang tersebar di seluruh Indonesia. Sumber Pendanaan LDIIDi dalam membiayai segala macam aktivitasnya menurut ketentuan ART organisasi pasal 30, LDII mendapatkan dana dari sumbangan yang tidak mengikat. Sebagian besar dana sumbangan dikumpulkan dari warga LDII sendiri swadana. Selain dari warganya, LDII juga menerima sumbangan dalam berbagai bentuk dari perorangan, pihak swasta maupun pemerintah Republik Indonesia. Metode Pengajaran LDIILDII menggunakan metode pengajian tradisional, yaitu guru-guru yang berasal dari beberapa alumni pondok pesantren kenamaan, seperti Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo, Tebu Ireng di Jombang, Kebarongan di Banyuwangi, Langitan di Tuban, dll. Mereka bersama-sama mempelajari ataupun bermusyawarah beberapa waktu terlebih dahulu sebelum menyampaikan pelajaran dari Alquran dan Hadis kepada para jama’ah pengajian rutin atau kepada para santriwan dan santriwati di pondok-pondok LDII, untuk menjaga supaya tidak terjadi kekeliruan dalam memberikan penjelasan tentang pemahaman Alquran dan Hadis. Kemudian guru mengajar murid secara langsung manquul baik bacaan, makna diterjemahkan secara harfiyah, dan keterangan, dan untuk bacaan Alquran memakai ketentuan yang dimaksud dengan “Manquul?” “Manquul” berasal dari bahasa Arab, yaitu “Naqola-Yanqulu”, yang artinya “pindah”. Maka ilmu yang manquul adalah ilmu yang dipindahkan / transfer dari guru kepada murid. Dengan kata lain, Manqul artinya berguru, yaitu terjadinya pemindahan ilmu dari guru kepada murid. Dasarnya adalah sabda Nabi Muhammad dalam Hadis Abu Daud,Yang artinya “Kamu sekalian mendengarkan dan didengarkan dari kamu sekalian dan didengar dari orang yang mendengarkan dari kamu sekalian”.Dalam pelajaran tafsir, “Tafsir Manquul” berarti mentafsirkan suatu ayat Alquran dengan ayat Alquran lainnya, mentafsirkan ayat Alquran dengan Hadis, atau mentafsirkan Alquran dengan fatwa shohabat. Dalam ilmu Hadis, “manquul” berarti belajar Hadis dari guru yang mempunyai isnad sandaran guru sampai kepada Nabi Muhammad. Dasarnya adalah ucapan Abdulloh bin Mubarok dalam Muqodimah Hadis Muslim, yang artinya “Isnad itu termasuk agama, seandainya tidak ada isnad niscaya orang akan berkata menurut sekehendaknya sendiri”.Dengan mengaji yang benar yakni dengan cara manqul, musnad dan mutashil persambungan dari guru ke guru berikutnya sampai kepada shohabat dan sampai kepada Nabi Muhammad, maka secepatnya kita dapat menguasai ilmu Alquran dan Hadis dengan mudah dan benar. Dengan demikian, kita segera dapat mengamalkan apa yang terkandung di dalam Alquran dan hadis sebagai pedoman ibadah kita. Dan sudah barang tentu penafsiran Alquran harus mengikuti apa yang telah ditafsirkan oleh Nabi Muhammad. Aktivitas Pengajian LDIILDII menyelenggarakan pengajian Al Qur’an dan Al Hadits dengan rutinitas kegiatan yang cukup tinggi. Di tingkat PAC Desa/Kelurahan umumnya pengajian diadakan 2-3 kali seminggu, sedangkan di tingkat PC Kecamatan diadakan pengajian seminggu sekali. Untuk memahamkan ajarannya, LDII mempunyai program pembinaan cabe rawit usia prasekolah sampai SD yang terkoordinasi diseluruh masjid LDII. Selain pengajian umum, juga ada pengajian khusus remaja dan pemuda, pengajian khusus Ibu-ibu, dan bahkan pengajian khusus Manula/Lanjut juga pengajian UNIK usia nikah. Disamping itu ada pula pengajian yang sifatnya tertutup, juga pengajian terbuka . Pada musim liburan sering diadakan Kegiatan Pengkhataman Alquran dan hadis selama beberapa hari yang biasa diikuti anak-anak warga LDII dan non LDII untuk mengisi waktu liburan mereka. Dalam pengajian ini pula diberi pemahaman kepada peserta didik tentang bagaimana pentingnya dan pahalanya orang yang mau belajar dan mengamalkan Alquran dan hadis dalam keseharian mengadakan berbagai forum tipe pengajian berdasarkan kelompok usia dan gender antara lain1. Pengajian kelompok tingkat PACPengajian ini diadakan rutin 2 – 3 kali dalam seminggu di masjid-masjid, mushalla-mushala atau surau-surau yang ada hampir di setiap desa di Indonesia. Setiap kelompok PAC biasanya terdiri 50 sampai 100 orang jamaah. Materi pengajian di tingkat kelompok ini yaitu Quran bacaan, terjemahan dan keterangan, hadis-hadis himpunan, dan nasihat agama. Dalam forum ini pula jamaah LDII diajari hafalan-hafalan doa, dalil-dalil Quran Hadis dan hafalan surat–surat pendek ALquran. Dalam forum pengajian kelompok tingkat PAC ini jamaah juga dikoreksi amalan ibadahnya seperti praktek berwudu dan Pengajian Cabe rawitPengembangan mental agama dan akhlakul karimah jamaah dimulai sejak usia dini. Masa kanak-kanak merupakan pondasi utama dalam pembentukan keimanan dan akhlak umat, sebab pada usia dini seorang anak mudah dibentuk dan diarahkan. Pengajian Cabe rawit diadakan setiap hari di setiap kelompok pengajian LDII dengan materi antara lain bacaan iqro’, menulis pegon, hafalan doa-doa, dan surat-surat pendek Alquran. Forum pengajian Caberawit juga diselingi dengan rekreasi dan Pengajian Muda-mudiMuda-mudi atau usia remaja perlu mendapat perhatian khusus dalam pembinaan mental agama. Pada usia ini pola pikir anak mulai berkembang dan pengaruh negatif pergaulan dan lingkungan semakin kuat. Karena itu pada masa ini perlu menjaga dan membentengi para remaja dengan kefahaman agama yang memadai agar generasi muda LDII tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat, dosa-dosa dan pelanggaran agama yang dapat merugikan masa depan mereka. Sebagai bentuk kesungguhan dalam membina generasi muda, LDII telah membentuk tim Penggerak Pembina Generus PPG yang terdiri dari pakar pendidikan dan ahli psikologi. Pembinaan generasi muda dalam LDII setidaknya memiliki 3 sasaran yaituMenjadikan generasi muda yang sholeh, alim banyak ilmunya dan fakih dalam generasi muda yang berakhlakul karimah berbudi pekerti luhur, berwatak jujur, amanah, sopan dan hormat kepada orang tua dan orang lainMenjadikan generasi muda yang tertib, disiplin, trampil dalam bekerja dan bisa hidup mandiri4. Pengajian Wanita/ibu-ibuPara wanita, ibu-ibu dan remaja putri perlu diberi wadah khusus dalam pembinaan keimanan dan peningkatan kepahaman agama, mengingat kebanyakan penghuni neraka adalah kaum ibu/wanita. Sabda Rasulullah SAW“Diperlihatkan padaku Neraka, maka ketika itu kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Hadis riwayat Bukhori dalam Kitabu al-ImaanSelain itu banyak persoalan khusus dalam agama Islam menyangkut peran wanita dan para ibu. Haid, kehamilan, nifas, bersuci menjaga najis, mendidik dan membina anak, melayani dan mengelola keluarga merupakan persoalan khusus wanita dan ibu-ibu. Disamping memberikan kerampilan beribadah forum pengajian Wanita / ibu-ibu LDII juga memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis tentang keputrian yang berguna untuk bekal hidup sehari-hari dan menunjang penghasilan Pengajian LansiaPara Lansia perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat pada usia senja diharapkan umat muslim lebih mendekatkan diri kepada Allah sebagai persiapan menghadap kepada Ilahi dalam keadaan khusnul khotimah.“Sesungguhnya pengamalan itu dilihat dari akhirnya”6. Pengajian UmumPengajian umum merupakan forum gabungan antara beberapa jamaah PAC dan PC LDII. Pengajian ini juga merupakan wadah silaturahim antar jamaah LDII untuk membina kerukunan dan kekompakan antar pengajian LDII bersifat terbuka untuk umum, siapapun boleh datang mengikuti setiap pengajian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sumber Hukum LDIISumber hukum LDII adalah Alquran dan Hadis. Dalam memahami Alquran dan Hadis, ulama LDII juga menggunakan ilmu alat seperti ilmu nahwu, shorof, badi’, ma’ani, bayan, mantek, balaghoh, usul fiqih, mustholahul-hadits, dan sebagainya. Ibarat orang akan mencari ikan perlu sekali menggunakan alat untuk mempermudah menangkap ikan, seperti jala ikan. Perumpamaannya adalah seperti orang yang akan mencari jarum di dalam sumur perlu menggunakan besi semberani. Untuk memahami arti dan maksud ayat-ayat Alquran tidak cukup hanya dengan penguasaan dalam bahasa ataupun ilmu shorof. Alquran memang berbahasa Arab tapi tidak berarti orang yang mampu berbahasa Arab akan mampu pula memahami arti dan maksud dari ayat-ayat Al-Qur’an dengan benar. Penguasaan di bidang bahasa Arab hanyalah salah satu kemampuan yang patut dimiliki oleh seorang da’i atau muballigh, begitupun ilmu alat nahwu shorof.Di LDII untuk memahami arti dan maksud dari ayat-ayat Alquran maka para da’i ataupun para muballigh / ghoh telah memiliki kemampuan-kemampuan sebagaimana berikut1. Ilmu Balaghoh, yaitu ilmu yang dapat membantu untuk memahami dan menentukan mana ayat-ayat yang mansukh diganti/ralat dan mana ayat-ayat yang nasikh gantinya, dan mana ayat-ayat yang merupakan petunjuk larangan pencegahan.2. Ilmu Asbabun Nuzul, yaitu ilmu yang membahas sebab-musabab turunnya ayat-ayat Alquran. Dengan ilmu tersebut dapat diketahui situasi dan kondisi bagaimana dan kapan serta dimana ayat suci Alquran Ilmu Kalam, yaitu ilmu tauhid yang membicarakan tentang keesaan Allah, sekaligus membicarakan Ilmu Qiro’at, yaitu ilmu yang membahas macam-macam bacaan yang telah diterima dari Nabi Muhammad Qiro’atus Sab’ah.5. Ilmu Tajwid, yaitu ilmu yang membahas cara-cara yang benar dalam membaca Ilmu Wujuh Wan-Nadzair, yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata dalam Alquran yang mempunyai arti Ilmu Ghoribil Quran, yaitu ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa atau tidak juga terdapat dalam percakapan Ilmu Ma’rifatul Muhkam Wal Mutasyabih, yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat hukum dan ayat-ayat yang Ilmu Tanasubi Ayatil Quran, yaitu ilmu yang membahas persesuaian/kaitan antara satu ayat dalam Alquran dengan ayat yang sebelum dan Ilmu Amtsalil Quran, yaitu ilmu yang membahas segala perumpamaan atau ciri penganut ldiiciri ciri pengikut ldii
Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)" C. STRATEGI
Bagaimana membedakan antara jalan yang lurus dan ajaran yang sesat? Perhatikan ciri-cirinya berikut ini. Ciri Ajaran yang Lurus Kita senantiasa berdoa pada Allah dalam shalat kita minimal 17 kali dalam sehari, yaitu saat membaca surat Al-Fatihah. Kita senantiasa meminta pada Allah, اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ 6 صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ 7 “Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.” QS. Al-Fatihah 6-7 Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan yang diminta dalam ayat di atas adalah hidayah al-irsyad wa at-taufiq, yaitu hidayah untuk bisa menerima kebenaran dan mengamalkannya, bukan sekedar hidayah untuk dapat ilmu. Jadi maksudnya kata beliau, kita minta pada Allah, tunjukkankah kita pada jalan yang lurus. Adapun makna shirathal mustaqim, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan menukil perkataan dari Imam Abu Ja’far bin Jarir bahwa para ulama sepakat bahwa shirathal mustaqim yang dimaksud adalah jalan yang jelas yang tidak bengkok. Akan tetapi, para ulama pakar tafsir yang dulu dan sekarang punya ungkapan yang berbeda-beda untuk menjelaskan apa itu shirath. Namun perbedaan tersebut kembali pada satu pengertian, shirathal mustaqim adalah jalan yang mengikuti ajaran Allah dan tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Demikian kesimpulan dari Ibnu Katsir. Secara jelas jalan yang lurus diterangkan pada ayat selanjutnya, صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ “Jalan yang engkau beri nikmat pada mereka.” Adh-Dhahak berkata dari Ibnu Abbas bahwa jalan tersebut adalah jalan yang diberi nikmat dengan melakukan ketaatan dan ibadah pada Allah. Jalan tersebut telah ditempuh oleh para malaikat, para nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shalih. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Allah, وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” QS. An-Nisa’ 69 Kesimpulannya, ciri ajaran yang lurus adalah mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan pemahaman yang benar dari para sahabat radhiyallahu anhum. Lawan dari ajaran yang lurus adalah ajaran yang sesat. Bagaimana ciri-cirinya? Ciri Ajaran atau Aliran yang Sesat Ada beberapa ciri aliran sesat yang telah disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia yang kami jabarkan dengan contoh dan sedikit penjelasan di bawah ini. Pertama, mengingkari rukun iman dan rukun Islam. Contoh seperti aliran Rafidhah baca Syi’ah yang merubah rukun Islam ke-6 menjadi imamah dan menambah atau mengubah syahadat, atau kelompok sesat yang menambah syahadat dengan syahadat pribadi. Kedua, meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Contoh kasusnya ada kelompok yang meyakini dan meramalkan kiamat akan terjadi pada tahun 2012, padahal kapan terjadinya kiamat adalah rahasia Allah. Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS. Luqman 34. Ketiga, meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur’an. Contohnya Mirza Ghulam Ahmad pimpinan Ahmadiyah dengan kitab Tadzkirahnya. Keempat, mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Quran. Contohnya Sumanto Al-Qurtubi dengan bukunya yang berjudul lubang hitam agama yang menganggap Al-Qur’an hasil konspirasi jahat antara Utsman bin Affan radhiyallahu anhu dengan para penulis dan Al-Quran dianggap sebagai barang rongsokan yang sudah usang. Padahal Allah sendiri menyatakan, إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” QS. Al-Hijr 9. Kalau Allah yang memelihara, lantas kita mau katakan ada konspirasi di dalamnya? Padahal Allah adalah sebaik-baik penjaga. Kemudian Syi’ah yang berpendapat Al-Qur’an di tangan kita telah dipalsukan dan mereka yakini adanya mushaf Fatimah. Kelima, melakukan penafsiran Al-Qur’an yang tidak berdasarkan kaidah tafsir. Kasus percontohannya seperti Ahmad Hariadi yang mengaku mantan Ahmadiyah dengan tafsirnya bernama Yassarna Al-Qur’an. Kemudian ada kelompok Ir. Arief Mulyadi Tatang Nana dalam buku kumpulan pemahaman Al-Quran ayat bil ayat yang menyebutkan kita semua adalah turunan pembunuh qabil yang membunuh habil. Lalu ada Gafatar pimpinan “Nabi Palsu” Ahmad Mosadeq yang mengartikan zakat dengan “yang menjaga kebersihan mental dan spiritual “. Keenam, mengingkari kedudukan hadits nabi sebagai sumber ajaran Islam. Kasus percontohannya juga seperti Ahmad Hariadi mantan mubaligh Ahmadiyah dan yang merubah waktu ibadah haji dan pakaian ihram. Murid Ir. Arief Mulyadi Tatang Nana dengan paham quraninya yang menganggap tidak ada zakat fitrah dan mal/harta. Ketujuh, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul. Kasus percontohan Abah Maisah Kurung Faridlal Athras Al-Kindy yang menyebutkan bahwa isteri Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam sebanyak 41 orang. Kedelapan, mengingkari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai nabi dan rasul terakhir. Kasus percontohan seperti Ahmadiyah yang menganggap ada lagi nabi setelah nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yaitu Mirza Ghulam Ahmad namun tidak boleh ada lagi nabi sesudah Mirza Ghulam Ahmad. Lalu pengajian faham qurani Tatang Nana yang menganggap bahwa pada setiap perkumpulan ada nabi dan rasulnya. Padahal dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan, مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.” QS. Al-Ahzab 40 Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِى أُمَّتِى ثَلاَثُونَ كَذَّابُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِىٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لاَ نَبِىَّ بَعْدِى ”Akan ada pada umatku tiga puluh orang pendusta yang kesemuanya mengaku sebagai Nabi, padahal aku adalah penutup para Nabi dan tidak ada Nabi lagi sesudahku.” HR. Tirmidzi, no. 2219 dan Ahmad, 5 278. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih Kesembilan, mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariat. Kasus percontohan seperti Syi’ah yang merubah tata cara adzan, iqamah, wudhu, bacaan dan praktik shalat. Kemudian Islam Al-Haq di Garut yang shalat ke seluruh penjuru angin. Lalu Yusman Roy di Malang yang mengajarkan shalat billingual 2 dua bahasa. Padahal ajaran Islam sudah sempurna, tak boleh ditambah dan dikurangi. Allah Ta’ala berfirman, الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” QS. Al-Ma’idah 3. Kesepuluh, kriteria aliran sesat yang kesepuluh ialah mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i. Kasus percontohannya seperti Ahmadiyah yang mengkafirkan yang bukan Ahmadiyah. Lalu Syi’ah yang mengutuk dan mengkafirkan Aisyah, Abu Bakar, Umar, Utsman dan para shahabat lainnya. Lalu LDII dengan salah satu buktinya pidato ketua umumnya “paradigma baru” sebagai kelanjutan dari LDII, Lemkari, Islam Jama’ah, Darul hadits yang menyebutkan di luar jama’ah mereka di dalam neraka. — Naskah Khutbah Jumat di Masjid Jenderal Sudirman Panggang, 22 Safar 1437 H Muhammad Abduh Tuasikal Channel Telegram, Instagram, Twitter RumayshoCom vw3gb.