mengajakanak lebih sering bercakap-cakap, memberikan pujian pujian pada anak ketika melakukan perbuatan yang baik, hal itu akan dapat memperbanyak pembendaharaan kata yang dimiliki anak, Agar kemampuan dalam berbahasa dapat berkembang secara maksimal, selain itu Nilai Jawaban Soal/Petunjuk TEGUR … teguran ucapan buat menamai, mengajak merenjeng lidah-cakap OBROL Bercakap-cakap CENGKERAMA Bercakap-rupawan Sapa Tuturan cak bagi mengajak bercakap rupawan BERBINCANG Mengomong-cakap IYA, BERIYA-IYA Bercakap-cakap; GERECOK Menggerecoki v menggodai; mengganggu dengan mengajak bercakap-rupawan mengenai kejadian yang bukanbukan dsb Menyebut Mengajak berbicara-cakap; menamai seandainya be-sua dengan musuh-temannya, engkau pelalah ~ lebih dahulu; MENEGUR 1 mengajak bersabda-cakap menyoal dsb; menyapa sudah tiga hari ia lain ~ saya; 2 mencela; mengaibkan engkau tidak segan-canggung ~ perbuatan anaknya y… SUARA Ucapan perkataan BAWA, Membawa 1 memegang atau mengangkat dagangan sambil melanglang atau bergerak dari satu tempat ke tempat tak saya ~ payung setiap meninggalkan ke sekolah; 2 mengangkut;… BERUNDING Bersuara-cantik, tawar-menawar BERKECEK-KECEK Mengomong-cakap; berbua-bual; Sambang Berkunjung untuk bercakap-cantik Ringan lidah Sangat suka berlabun-labun, ringan lidah CURIAH Gemar berfirman-cantik; ramahtamah; peramah BERTUTUR-Tutur Berkata-kata; berfirman- cakap; bercakap-cakap; BERTELETELE Mengomong-cakap tidak jelas ujung pangkalnya Merenjeng lidah-Pengenalan Berujar, berujar-cantik, beromong-besar mulut, merenjeng lidah kata; BERSAPAAN Berbincang-bincang, bertutur- rupawan, bercelatuk, bercengkerama RENCENG — mulut sangat mudah merenjeng lidah-cakap KONGKO Bercakap-cakap yang tidak suka-suka artinya; mengobrol Berbudi Berbicara, berbincang, berucap- cakap, berkata, bertutur, berujar; BERCELOTEH Mengobrol dengan tidak jelas ujung pangkalnya; bercengkerama Impi Diam, tak berbeka karena tekor senang hatinya Tidak semua prediksi jawaban ditampilkan. Silakan cari dengan perkenalan awal yang lebih unik lakukan hasil yang lebih akurat alias gunakan fitur terka prolog dengan menjaringkan pertolongan huruf
Lihatterjemahan, definisi, makna, transkripsi dan contoh untuk «Bercakap», pelajari sinonim, antonim, dan dengarkan pengucapan untuk «Bercakap» Sebenarnya sangat sulit bagi orang-orang di sisi yang berbeda untuk bercakap-cakap. It's actually really hard for people on different sides to even have a conversation.
Berbicara adalah aktivitas mengeluarkan suara dari mulut seseorang guna berkomunikasi dengan orang lain yang melibatkan artikulasi dan kelancaran berupa simbol kata-kata. Kemampuan berbicara pada anak tidak muncul begitu saja, melainkan melalui beberapa tahapan, dan itu perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Kemampuan berbicara anak itu juga dapat ditingkatkan. Penelitian ini mengkaji tentang peningkatan kemampuan bicara anak melalui metode bercakap-cakap dengan media boneka jari. Kajian ini mendeskripsikan proses peningkatan kemampuan anak berbicara menggunakan metode bercakap-cakap dengan menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilakukan dikelompok A3 TK ABA 4 Mangli, dengan tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan ini dilakukan dengan tindakan bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Dalam ketuntasan pada pra-siklus yang dialami oleh 4 orang anak atau 24%, pada siklus pertama ada 7 orang anak atau 41%, serta pada siklus kedua ada 15 orang anak atau 88%. Metode bercakap-cakap dengan media boneka jari dapat mengubah kegiatan pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan bagi anak, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Begitu juga dalam menjawab beberapa pertanyaan sederhana, terutama yang menggunakan kata Tanya apa, mengapa, dimana, berapa dan bagaimana secara sederhana serta bagaimana anak mampu mengungkapkan pendapat secara sederhana, dan merangkai kata menjadi kalimat sederhana yang bermakna. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 38 Journal of Early Childhood Care & Education J E C C E ISS N 26 1 5 -141 3 onl ine BERCAKAP-CAKAP SEBAGAI METODE PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK Khoiriyah1, Angraeny Unidia Rachman2 1,2 Universitas Muhammadiyah Jember 1khoiriyah , 2angraenyunediar ________________ Submitted 10 Februari 2019 Accepted 10 Maret 2019 Published 17 Maret 2019 Berbicara adalah aktivitas mengeluarkan suara dari mulut seseorang guna berkomunikasi dengan orang lain yang melibatkan artikulasi dan kelancaran berupa simbol kata-kata. Kemampuan berbicara pada anak tidak muncul begitu saja, melainkan melalui beberapa tahapan, dan itu perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Kemampuan berbicara anak itu juga dapat ditingkatkan. Penelitian ini mengkaji tentang peningkatan kemampuan bicara anak melalui metode bercakap-cakap dengan media boneka jari. Kajian ini mendeskripsikan proses peningkatan kemampuan anak berbicara menggunakan metode bercakap-cakap dengan menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilakukan dikelompok A3 TK ABA 4 Mangli, dengan tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan ini dilakukan dengan tindakan kolaboratif. Metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Dalam ketuntasan pada pra-siklus yang dialami oleh 4 orang anak atau 24%, pada siklus pertama ada 7 orang anak atau 41%, serta pada siklus kedua ada 15 orang anak atau 88%. Metode bercakap-cakap dengan media boneka jari dapat mengubah kegiatan pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan bagi anak, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Begitu juga dalam menjawab beberapa pertanyaan sederhana, terutama yang menggunakan kata Tanya apa, mengapa, dimana, berapa dan bagaimana secara sederhana serta bagaimana anak mampu mengungkapkan pendapat secara sederhana, dan merangkai kata menjadi kalimat sederhana yang bermakna. Kata Kunci kemampuan berbicara, metode bercakap-cakap, PTK Abstract Speaking is the activity of making a sound from someone's mouth to communicate with others which involves articulation and fluency in form of words. The children's speaking ability will appear through several stages, and it needs to be formed and nurtured from an early age. The child's speaking ability can also be improved. This study examines the improvement of children's speaking ability through the method of conversation. This study describes the process of improving children's speaking ability through a method of conversation using the model of Classroom Action Research in groups A3 of TK ABA 4 Mangli, with stages of planning, action, observation, and reflection. The study conducted with a collaborative action research. The method of conversation can improve children's speaking ability. As it is shown in pre-cycle completeness which experienced by 4 children or 24%, in the first cycle there were 7 children or 41%, and in the second cycle there were 15 children or 88%. The method of conversation can transform learning activities to be active, creative, and fun for the children, then ultimately improve children's speaking ability. Likewise, in answering a few simple questions, especially those that use the question words what, why, where, what, and how, the childrencan express their opinions in a simple way, and string words into the simple and meaningful sentences. Keywords speaking ability, conversation method, classroom action research Copyright © 2019 JECCE, Universitas Ahmad Dahlan Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 39 PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini PAUD bertujuan mengembangkan potensi yang dimiliki anak sejak usia dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya Sujiono, 2009. PAUD diselenggarakan sebagai upaya untuk mengoptimalkan perkembangan anak dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Usia dini yang sering disebut sebagai usia emas pada anak pada umur 0 hingga 8 tahun, merupakan masa yang sangat potensial untuk menanamkan dan membentuk dasar-dasar sikap, nilai-nilai kehidupan yang baik dan luhur, serta kemampuan-kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan untuk mencapai tahap perkembangan selanjutnya. Dapat dikatakan pula bahwa guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk masa depan bangsa, dapat dinilai dari bagaimana upaya yang dilakukan untuk menyiapkan anak-anak dengan mengoptimalkan kesiapan mereka memasuki tahap-tahap perkembangan sejak usia dini. Perkembangan anak dapat dilihat dalam lima ranah, yaitu 1 Perkembangan jasmani dimana perkembangan ini terjadi saat tumbuhnya fungsi-fungsi biologis dan fisik, termasuk di sini adalah pandangan dan kemampuan motoriknya McDowall Clark, 2013; 2 Perkembangan sosial dimana perkembangan sosial ini terjadi pada saat anak mampu berinteraksi dengan orang lain. Pada masa ini anak menyadari tanggung jawab dan hak-hak sebagai anggota keluarga dan masyarakat, serta dapat bekerjasama dengan orang lain Doherty dan Hughes, 2009; 3 Perkembangan emosional, pada fase ini anak mambangun hubungan emosional dan kepercayaan diri; 4 Perkembangan bahasa yang dinyatakan oleh National Institutes of Health 2018 di Amerika Serikat dalam “Speech and Language Development Milestones” sebagai perkembangan seorang anak ketika anak dapat berkomunikasi, menyampaikan perasaan dan emosinya, baik kepada orang lain maupun terhadap diri sendiri. Perkembangan bahasa anak dapat diukur dengan perolehan kosa kata yang dicapai; dan 5 Perkembangan kognitif dimana perkembangan ini ditandai dengan cara anak mengatur informasi, di mana anak dapat memahami dunia dan lingkungannya Doherty dan Hughes, 2009. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang pesat saat usia dini. Kemampuan tersebut dipelajari dan secara alamiah diperoleh anak usia dini untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Sebagai media bersosialisasi, bahasa merupakan suatu cara untuk merespon orang lain Dhieni, 2007. Terdapat empat bentuk kegiatan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berbicara adalah salah satu aspek berbahasa, dan praktik berbicara pada anak itu menggambarkan sistematikanya dalam berpikir. Penguasaan bahasa anak Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 40 berkaitan erat dengan daya kognisinya. Perkembangan berbicara anak usia Kelompok A 4-5 tahun masih jauh dari sempurna, akan tetapi potensinya dapat dirangsang melalui komunikasi yang aktif dengan berbicara yang baik dan benar. Kualitas bicara orang-orang yang dekat akan mempengaruhi dalam keterampilan berbicara anak-anak. Menurut Moeslichatoen 2004, bercakap-cakap merupakan bentuk komunikasi antar-pribadi dimana proses yang terjadi adalah interaksi dua arah. Dalam proses interaksi tersebut, diperlukan keterampilan berbahasa yang baik secara reseptif dan ekspresif. Kemampuan bahasa reseptif mencakup kemampuan mendengar dan memahami orang lain saat berbicara, sedangkan kemampuan bahasa ekspresif meliputi kemampuan berbicara dalam menyatakan ide dan perasaan. Dalam "Early Childhood Teaching Certification; Early Childhood Certification" disebutkan bahwa seorang guru pada PAUD dituntut untuk memiliki pengetahuan mengenai perkembangan anak serta harus menguasai materi yang diajarkan di kelas atau di hadapan anak usia dini Hal ini berarti bahwa seorang guru PAUD harus memiliki kompetensi pedagogik dasar yaitu penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan pribadi, dan profesionalisme Mulyasa, 2009. Harapannya, seorang guru PAUD dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya dalam mengelola pembelajaran peserta didik tidak hanya mendidik anak melalui pembelajaran, tetapi mampu mengasuh dan memberikan pembiasan baik bagi anak sebagai bekal dalam kehidupan yang lebih dewasa. Pada Kelompok A, guru merupakan salah satu pihak yang dapat mempengaruhi perkembangan berbicara anak. Guru pada Kelompok A harus dapat memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berbicara anak. Jean J. Rousseau merekomendasikan agar guru berusaha mengetahui minat yang ada pada setiap anak, agar diketahui perkembangan anak tersebut. Clark, 2013. Data menunjukkan bahwa pembelajaran pada Kelompok A3 TK ABA 4 Mangli Jember masih berpusat pada guru, yaitu guru berbicara dari awal pembelajaran sampai akhir, hanya sesekali bertanya kepada murid yang jawabannya ya dan tidak. Guru kurang memberi kesempatan kepada murid untuk berbicara, baik bercerita maupun sekedar untuk mengungkapkan pendapatnya. Hal ini mengakibatkan murid cenderung menjawab dengan singkat atau satu kata, tanpa ekspresi atau sambil menunduk dan jarang bertanya atau mengemukakan pendapatnya. Ketidakmampuan anak terlihat saat menjawab beberapa pertanyaan sederhana, terutama yang menggunakan kata tanya apa, mengapa, di mana, berapa, dan bagaimana. Dengan demikian, keterampilan Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 41 berbahasa khususnya penguasaan keterampilan berbicara anak tampak kurang berkembang. Pengembangan berbicara anak dapat dilakukan dengan metode bercakap-cakap Dhieni, 2007. Metode bercakap-cakap adalah metode yang mencakup kegiatan di mana seseorang menyampaikan secara lisan kepada orang lain dengan alat bantu atau tanpa alat terkait sesuatu dalam bentuk pesan, informasi atau pun percakapan sederhana yang terdengar menyenangkan Dhieni, 2007. Kegiatan berbicara bagi anak usia dini berperan dalam membantu perkembangan bahasanya, antara lain dalam meningkatkan ketrampilan berbicara, menambah perbendaharaan kosakata, meningkatkan kemampuan mengucapkan kata-kata, dan melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap perkembangannya. Metode bercakap-cakap tersebut dengan menggunakan media dinilai akan lebih menarik anak, salah satunya adalah dengan media boneka jari. Berdasarkan penjabaran secara diskriptif data-data pengamatan awal terhadap kemampuan berbicara anak, penggunaan metode bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka jari dapat mengubah kegiatan pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan bagi anak, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses peningkatan kemampuan berbicara anak melalui metode bercakap-cakap pada TK ABA 4 Mangli. METODE Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK ini bercorak kualitatif dan kuantitatif. Dinyatakan sebagai penelitian kualitatif dengan melihat proses belajar secara natural, dan corak kuantitatif untuk mengukur peningkatan kemampuan berbicara pada anak. Peneliti berkolaborasi dengan guru. Dalam hal ini, guru melakukan tindakan di dalam kelas, sedangkan peneliti mengamati berlangsungnya proses tindakan. Penelitian ini dilakukan dengan empat proses kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui obsevasi, wawancara, catatan dan rekaman. Instrumen kegiatan observasi, yaitu pedoman observasi yang berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan diamati. Wawancara dilakukan dalam bentuk dialog langsung oleh interviewer kepada anak sehingga dapat mengungkap kemampuan bicara yang tepat dalam membangun komunikasi. Data yang sudah diperoleh dianalisis untuk mendeskripsikan perkembangan kemampuan berbicara anak usia dini. Kriteria ketuntasan penelitian ini didasarkan pada kriteria ketuntasan secara klasikal dan individual. Secara individual, anak dikatakan tuntas jika anak mendapat Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 42 skor bintang tiga *** di setiap indikator atau jumlah skor yang dicapai setiap anak adalah 4 x 3 = 12. Dimana angka 4 merupakan banyaknya indikator penilaian dan angka 3 merupakan skor tiga bintang *** untuk setiap indikator. Secara klasikal, jika banyaknya anak yang sudah mendapat skor tiga bintang *** di setiap indikator atau jumlah skor secara keseluruhan 12 adalah sebanyak 75% dari 17 anak, yaitu 14 anak. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kegiatan Pra-Penelitian Tujuan kegiatan pra-penelitian adalah untuk memahami keadaan peserta didik saat melakukan interaksi yang baik, sehingga penggunaan metode bercakap-cakap diperoleh data yang natural atau alami. Adapun kegiatan yang dilakukan, diantaranya 1 pengenalan mendalam terhadap pihak sekolah, 2 diskusi dengan guru, khususnya guru Kelompok A3 untuk membuat persiapan materi pembelajaran, 3 bantuan mengajar di kelas, dan 4 partisipasi langsung saat anak-anak bermain. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat beradaptasi dengan anak-anak dan lingkungan sekolah. Selain itu, peneliti juga berperan menjadi konselor guru, saat guru mendapat kesulitan dalam menghadapi anak atau kesulitan dalam menyusun materi ajar. Terlebih lagi, peneliti juga melakukan pengkondisian anak terhadap benda-benda elektronik yang dibawa oleh peneliti saat pengambilan dokumentasi. Tujuan pengondisian tersebut yaitu agar anak dapat beradaptasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran sehingga penelitian berjalan secara alami. Tabel 1. Data Kondisi Murid Kelompok A3 Pada kegiatan pra-penelitian didapatkan informasi pada Tabel 1 bahwa banyak murid kelompok A3 adalah 17 orang anak, dengan rincian kategori usia 4 tahun hingga 4,5 tahun sebanyak 5 orang anak, dan usia 4,5 tahun hingga 5 tahun sebanyak 12 anak. Perbedaan usia pada kelas ini disebabkan adanya perbedaan pandangan orang tua mengenai usia masuk sekolah. Namun, perbedaan tersebut tidak menggangu kegiatan penelitian ini. Berdasarkan hasil pengamatan di kelompok A3, guru menjadi pusat informasi karena guru menjelaskan seluruh materi kemudian dilanjutkan dengan pemberian instruksi kegiatan yang harus dilakukan oleh anak. Guru hanya sesekali melakukan tanya jawab dengan anak, dimana anak hanya menjawab ya-tidak atau jawaban yang hanya dengan Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 43 satu kata. Hal ini mengakibatkan anak bosan belajar. Selain itu, guru menawarkan permainan kepada anak-anak yang tidak ada hubungannya dengan pengembangan kemampuan berbicara. Peneliti dibantu oleh guru mengadakan pre-test untuk memperoleh data awal. Data ini merupakan data asesmen awal untuk mengukur dan menilai kemampuan berbicara pada anak. Kegiatan ini dilakukan secara alamiah dalam proses pembelajaran. Anak-anak melakukan kegiatan seperti bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, bercakap-cakap dengan temannya atau berbicara secara monolog tentang hewan atau kegiatannya sehari-hari. Tiga kriteria dalam penilaian, diantaranya 1 skor bintang 3, jika anak mampu melakukan tugas yang dimaksud dengan baik, 2 skor bintang 2, jika anak mampu melakukan tugas tetapi masih ada kesalahan, dan 3 skor bintng 1, jika anak tidak mampu melakukan tugas yang dimaksud. Tabel 2. Data Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A3 Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian terhadap hasil kerja anak, didapatkan informasi pada Tabel 2 bahwa sebanyak 4 orang anak atau 24% dari 17 orang anak telah mencapai ketuntasan dan 13 anak atau 76% belum mencapai ketuntasan. Pada kondisi kemampuan bicara, anak baru mampu berbicara dengan menggunakan dua kata. Salah satu contoh yaitu saat guru bertanya tentang kegiatan di pagi hari, maka anak mengatakan “aku bangun trus mandi trus makan trus trus sekolah ….”, “dengar burung aku bangun aku mandi aku makan aku doa aku sekolah ….”. Kegiatan selanjutnya, peneliti mengomunikasikan data kepada kepala sekolah dan guru. Peneliti menawarkan suatu alternatif kegiatan dalam pembelajaran yang lebih menarik sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak dengan metode bercakap-cakap. Peneliti melakukan kesepakatan dan bersama-sama dengan guru berdiskusi untuk menyusun langkah-langkah konkrit dalam pembelajaran. 2. Deskripsi Data Siklus I Penelitian tindakan dalam siklus I meliputi perencanaan, tindakan yang dibagi dalam tiga pertemuan, pengamatan, serta refleksi. Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 44 a. Perencanaan Pada tahap pertama, peneliti menjelaskan teori-teori mengenai perkembangan dan pendidikan yang berkaitan dengan kemampuan berbicara untuk anak usia 4-5 tahun. Peneliti memberikan kesempatan anak untuk berpraktik berbicara, memberi motivasi melalui pemberian pujian, dan memberi contoh bagaimana berbicara yang baik, serta pemberian bimbingan. Pada tahap kedua, peneliti bersama guru memilih kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan berbicara anak dengan metode bercakap-cakap. Tahap ketiga, guru mencatat kegiatan untuk melihat perkembangan kemampuan berbicara anak yang dijabarkan dalam suatu rencana pembelajaran lesson plan yang kongkrit, meliputi tema yang dipilih, bentuk kegiatan, langkah-langkah pembelajaran, serta metode dan media yang digunakan. Tahap keempat, peneliti dan guru menyiapkan media boneka jari yang dibutuhkan dan sesuai dengan tema. Peneliti dan guru sepakat untuk memilih tema tentang hewan dan sub tema tentang hewan yang hidup di darat. Perancangan penataan ruangan mengacu pada pembelajaran yang menenggelamkan anak-anak pada lingkungan sekitar yang kaya gambar hewan. b. Tindakan Tindakan pada siklus pertama ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. 1 Pertemuan Pertama Kegiatan pada pertemuan pertama adalah tepuk berpola sambil menyebut nama-nama hewan. Semua anak menyebutkan nama hewan yang diketahuinya. Setelah itu, guru menjelaskan kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak, yaitu bercakap-cakap dengan memakai boneka jari. Guru menjelaskan ciri-ciri hewan gajah. Gajah adalah hewan yang mempunyai tubuh yang sangat besar, kakinya empat besar-besar, telinganya lebar, matanya kecil. Kemudian, guru memberikan kesempatan anak untuk mengajukan pertanyaan. Anak bertanya, mengenai rumah gajah, apa yang dimakan dan diminum. Pada saat menjawab pertanyaan, guru merangkai kata-kata yang ditirukan oleh anak “rumah gajah di hutan”; “gajah makan rumput”; “gajah minum air”. Kegiatan dilanjutkan dengan bercakap-cakap mengenai tema aktivitas di waktu pagi “bangun”, “mandi”, “makan-minum”, dan “pergi ke sekolah”. Kegiatan penutup berupa kegiatan recalling mengingat kembali pesan-pesan dan nasihat untuk anak-anak. Selanjutnya, guru membimbing membaca doa sesudah belajar, dan yang terakhir adalah doa naik kendaraan. Terakhir, guru mengucapkan salam kepada anak-anak. Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 45 2 Pertemuan Kedua Pertemuan kedua menampilkan tema mengenal hewan kelinci dengan memakai media boneka jari. Kegiatan dimulai dengan aktivitas anak-anak masuk kelas dengan mendahulukan kaki kanan secara tertib. Kegiatan selanjutnya yaitu menyanyikan lagu yang anak-anak senangi untuk meningkatkan antusiasme anak. Selanjutnya, guru mengenalkan nama hewan yang hidup di darat. Guru mengajak anak-anak untuk bercakap-cakap tentang hewan kelinci, bernyanyi tentang hewan dan bersyair tentang hewan. Pada kegiatan ini, guru meminta anak untuk memerankan situasi dengan memanfaatkan media boneka jari hewan kelinci dan hewan yang lainnya. Pada kegiatan bercakap-cakap ini, ada dua anak yang saling mengenalkan diri dan berkomunikasi. “aku kelinci, kamu siapa? “namaku gajah, badanku besar”,“makanmu apa?”, “rumput hijau”. Guru melanjutkan kegiatan bercakap-cakap tentang kegiatan sehari-hari. Pada kegiatan ini, terlihat anak lebih aktif. Beberapa anak ingin mengungkapkan perasaannya dan pengalamannya masing-masing. Cuplikan dari kegiatan ini adalah ketika si tasya berbicara “Aku makan roti bakar Aku bisa melipat mukena sendiri” Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa. 3 Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga mengangkat tema tentang mengenal hewan ayam dengan media boneka jari sambil bernyanyi, syair dan tepuk berpola serta tanya-jawab, dan dengan metode bercakap-cakap. Guru bercakap-cakap tentang hewan ayam, baik bentuk fisiknya, macam-macam nama ayam, bentuknya, suaranya, dan nama masakan ayam. Selanjutnya, guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan tepuk berpola ayam. Guru memberikan kesempatan pada anak untuk bercakap-cakap secara monolog tentang kegiatannya sehari-hari. Beberapa anak sudah berani maju ke depan kelas dengan terlebih dulu mengenalkan namanya seperti “namaku Tasya, aku makan ayam goreng, aku suka karena rasanya enak”; “namaku Rifki, nenekku punya ayam banyak, ada yang masih kecil, ibunya badannya besar, kalau berjalan begini … sambil menirukan jalannya induk ayam. Guru melakukan tanya jawab tentang hewan ayam dan menanyakan siapa yang suka dan tidak suka, mengapa, jumlah, dan bagaimana. Selanjutnya, guru mempersilahkan anak-anak untuk bercakap-cakap secara berpasangan dengan temannya. Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 46 Pada kegiatan ini, banyak anak yang ingin bercakap-cakap di kelas. Faktor yang menyebabkan yaitu keberanian anak yang mulai tumbuh seiring dengan banyaknya kegiatan pertemuan yang telah dilakukan. Namun, hanya tujuh anak yang mendapatkan giliran bercakap-cakap karena keterbatasan waktu. Kegiatan selanjutnya adalah bercakap-cakap secara bebas dimana anak dapat berbicara tentang apa saja. Pada kegiatan ini, anak bercakap-cakap secara monolog untuk menceritakan kegiatan yang pernah dilakukan. Misalnya, Afdan berbicara tentang pengalamannya pergi ke dokter “Aku kemarin tidak masuk sekolah karena sakit Aku periksa ke dokter diantar ayah Aku diberi obat Obatnya rasanya pahit” Guru memberikan apresiasi kepada anak, bahwa mereka pandai dan harus terus belajar. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa bersama. c. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan pada tiga pertemuan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1 Guru melakukan kegiatan pembelajaran di saat anak belum siap untuk belajar, sehingga pembelajaran belum kondusif. 2 Anak dapat berbicara secara bebas dengan gaya masing-masing secara alamiah. Antusiasme anak dalam berbicara semakin karena pemanfaatan media boneka jari dalam kegiatan pembelajaran. Namun, media yang tersedia tidak mencukupi sehingga banyak anak yang tidak sabar menunggu giliran. 3 Dalam kegiatan tanya-jawab, anak lebih cenderung bersikap pasif dan guru masih kurang memberikan semangat pada anak untuk bertanya. 4 Guru memberikan kebebasan pada anak untuk mengembangkan ide-ide dan imajinasinya dalam berbicara melalui metode bercakap-cakap tetapi ketika anak-anak mau mengembangkan idenya medianya tidak tersedia, sehingga anak tidak mau lagi bicara dengan temannya. d. Refleksi Tujuan refleksi dalam penelitian ini, yaitu melihat dampak dari proses pembelajaran melalui metode bercakap-cakap terhadap kemampuan berbicara anak. Kegiatan refleksi berupa analisis terhadap kegiatan dan respons anak, yang didasarkan pada pengamatan Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 47 terhadap proses pelaksanaan, serta kesesuaiannya dengan program yang telah dituangkan dalam instrumen tindakan. Selain itu, tes pada akhir siklus dilakukan untuk mengetahui perubahan peningkatan kemampuan anak. Tabel 3. Penilaian Hasil Tes Siklus I Secara kuantitatif, peningkatan berbicara dengan metode bercakap-cakap melalui media boneka jari pada siklus pertama ini adalah 7 orang anak telah memenuhi kriteria ketuntasan dan 10 orang anak belum memenuhi kriteria ketuntasan Tabel 2. Dengan kata lain, ketuntasan secara klasikalnya baru 41%. Berdasarkan hasil observasi selama tiga kali pertemuan pada siklus I, diketahui bahwa hasil yang dicapai belum memenuhi standar ketuntasan 75%, yaitu 14 anak telah tuntas. Secara umum, semangat dan aktivitas belajar anak belum maksimal meskipun anak-anak merasa gembira dengan kegiatan yang dilakukan. Guru masih ragu dalam menggunakan metode bercakap-cakap karena belum memiliki pengetahuan yang memadai dan pengalaman sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti bersama guru melakukan evaluasi mengenai tindakan pada siklus pertama. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses kegiatan pembelajaran, antara lain 1 Guru harus menentukan kegiatan yang bervariasi dan menarik minat anak-anak agar tidak jenuh. 2 Guru harus berusaha memilih kegiatan pembelajaran yang melibatkan aktivitas motorik karena salah satu karakteristik pada anak usia 4-5 tahun adalah anak-anak lebih suka bergerak dari pada duduk diam. 3 Guru harus tampil dengan persiapan yang baik, termasuk menyiapkan media dan peralatan yang sesuai, serta menyiapkan pengaturan ruangan. 4 Guru harus lebih banyak memberi penguatan atau pujian kepada anak yang sudah berusaha untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya. 5 Guru harus lebih banyak memfasilitasi atau memberi kesempatan kepada anak yang ingin mengekspresikan dirinya. 6 Guru harus mengajak anak-anak bernyanyi sambil menggerakkan badan agar anak lebih riang gembira. 7 Guru tidak boleh sering mengintervensi kegiatan atau gerakan yang dilakukan oleh anak. Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 48 3. Deskripsi Data Siklus II a. Perencanaan Sebelum melakukan kegiatan siklus II, peneliti dan guru melakukan diskusi tentang beberapa hal yang hendak dilakukan agar pelaksanaan siklus II lebih baik dari sebelumnya. Hal-hal yang direncanakan untuk dilakukan pada siklus II adalah 1 berdiskusi untuk memilih kegiatan pembelajaran yang menarik dan variatif bagi anak-anak, dengan melibatkan aktivitas motorik kasar maupun motorik halus, 2 membuat media peralatan untuk pembelajaran secara bersama-sama, 3 menyiapkan berbagai peralatan dan mengatur ruangan yang akan dipakai dalam kegiatan pembelajaran secara bersama-sama, 4 Peneliti menjelaskan pengaruh penguatan dan macam-macam penguatan yang dapat diberikan kepada anak, 5 Peneliti menjelaskan agar guru tidak sering mengintervensi pada apa yang dilakukan oleh anak, dan perlu diskusi dengan anak untuk menentukan peraturan dalam setiap kegiatan, 6 guru harus lebih banyak memfasilitasi atau memberi kesempatan kepada anak yang ingin mengekspresikan dirinya. b. Tindakan Peneliti bersama guru mengambil keputusan untuk melaksanakannya 3 kali pertemuan dengan tema yang sama yaitu hewan dengan sub-tema tentang hewan yang hidup di udara dengan media boneka jari. 1 Pertemuan Pertama Kegiatan pembuka pada penelitian ini sama seperti kegiatan pada siklus I. Namun, peneliti tidak menjelaskan kegiatan pembuka seperti berbaris dan dalam lingkaran karena kegiatan awal ini dilakukan secara umum dan semua murid berkumpul menjadi satu yang tidak didasarkan pada kelompok usia. Anak-anak masuk kelas dengan tertib sesuai dengan kelompok usianya. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu “nama-nama hewan”. Jika kondisi anak-anak telah tertib dan tenang, guru mengucapkan salam dan sapaan menanyakan kabar pagi ini dan mengajak anak-anak untuk siap berdoa. Apabila anak-anak menjawab “siap”, Guru mengucapkan terima kasih, dan memulai pelajaran. Pada kegiatan inti, guru mengajak anak untuk bermain tepuk dan guru bercakap-cakap tentang nama-nama hewan yang hidup di udara. Guru menjelaskan tentang tema pembelajaran yaitu mengenal “kelelawar”. Stategi pembelajaran adalah kegiatan Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 49 bermain secara berkelompok dengan melibatkan kegiatan motorik. Guru memberikan tugs berupa kegiatan bercakap-cakap yang disertai dengan peragaan hewan yang dipilih ketika terbang. Anak mulai berbicara dengan mengenalkan diri hewan apa yang dipegang, makanan kesukaannya, di mana hewan itu tidur, bagaimana hewan itu tidur, dan lain-lainnya yang berhubungan dengan hewan tersebut. Selanjutnya, guru mempersilahkan anak untuk bercakap-cakap dengan temannya dan guru bertanya tentang apa yang dilakukan oleh anak tersebut. Kegiatan bercakap-cakap dilakukan secara monolog dan tanya-jawab dengan menyebutkan nama hewan boneka jari yang dipegang “namaku kekelawar, warnaku hitam, aku punya kaki dua, aku tidur di dalam gua, tidurku begini” anak sambil memperagakan kakinya diangkat. Pada kegiatan penutup, guru memberikan apresiasi bahwa semua anak adalah anak yang pandai karena telah melaksanakan tugas dengan baik. Setelah itu guru mengajak anak untuk berdoa bersama. 2 Pertemuan Kedua Tema pembelajaran pada pertemuan kedua adalah mengenal hewan burung dengan menggunakan media boneka jari. Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyanyikan burung kutilang. Guru memberikan kesempatan setiap anak untuk bernyanyi agar menjadi semangat dalam belajar. Guru bercerita tentang nama-nama burung. Kemudian, guru melakukan tanya jawab tentang siapa yang punya burung dirumah, apa warna bulu burung, makanan kesukaannya, serta hal-hal yang berhubungan dengan burung. Semua anak antusias menjawab pertanyaan guru. Strategi pembelajaran yang dilakukan yaitu pembentukan kelompok. Hal ini dilakukan agar anak lebih aktif dalam mengemukakan ide dan fikiran serta perasaannya. Pada pertemuan ini, terdapat diskusi dan percakapan yang terjadi antara Caca, Tasya dan Kamila “Aku melihat burung terbang, terbangnya begini sambil membentangkan kedua tangannya serta menggerak-gerakan keatas dan kebawah”. “Kakakku punya burung, warnanya hitam, aku enggak suka burung karena bau kotorannya”, sahut “aku pernah ke kebun binatang lihat burung merak, hiii … burungnya seperti ayam tapi punya bulu sangat panjang dan bagus, aku suka burung merak.” Pada kegiatan penutup, guru memberikan apresiasi bahwa semua anak adalah anak yang pandai karena telah berhasil melaksanakan tugas dengan baik dengan cara berkelompok. Setelah itu, guru mengajak anak-anak berdoa bersama. 3 Pertemuan Ketiga Tema pada pertemuan ketiga yaitu hewan serangga dimana guru menyiapkan media boneka jari dengan bermacam-macam serangga. Pada pertemuan ini, kegiatan Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 50 terlihat lebih seru karena kegiatan melibatkan kegiatan motoric dimana anak boleh berlari dan berkejar-kejaran. Anak –anak memperagakan jenis hewan yang dipegang secara semangat dan mengekpresikan tingkah laku hewan yang dipilih. Kegiatan percakapan antara anak-anak berlangsung secara alami tanpa ada beban takut atau malu salah dalam mengucapkannya. “ih… kamu namanya siapa?, Namaku capung, nama kamu siapa? Namaku semut, aku tidak bisa terbang karena aku tidak punya sayap, rumah kamu dimana capung? Sambil tertawa…hihihi, aku enggak tahu rumahku”. Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan tanya jawab antara anak-anak dengan guru. Aanak-anak terlihat semakin semangat karena rasa ingin tahu pada hewan yang sudah dipilih. Pada kegiatan bercakap-cakap, guru mengajak bercakap-cakap ketika anak-anak belum mengetahui beberapa informasi. Akibatnya, banyak anak yang mengajukan pertanyaan secara langsung kepada guru. Berdasarkan pertanyaan anak, guru menjawab sambil memberi contoh bicara yang baik dan yang bermakna. Hurlock 1980 mengemukakan bahwa untuk mengukur tingkat kemampuan berbicara anak, apakah anak telah mampu berbicara dengan benar atau hanya sekadar “membeo”, maka dapat dilihat dari aspek-aspek kemampuannya, yakni jika anak mampu mengetahui arti kata yang diucapkan serta mampu menghubungkan kata tersebut dengan objek yang diwakilinya. Anak mampu melafalkan kata-kata yang dapat dipahami orang lain dengan mudah, dan anak memahaminya bukan karena telah sering mendengar kata-kata tersebut atau sekadar menduga-duga saja. Guru memberikan apresiasi pada semua anak. Kemudian menjelaskan bahwa semua mahkluk ciptaan Allah berguna bagi manusia. Anak antusias mendengar penjelasan guru. Pada akhir kegiatan, guru memimpin untuk berdoa. c. Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan selama tiga pertemuan pada siklus II, yaitu 1 Anak-anak tampak sangat gembira sekali saat memasuki kelas, mereka terlihat sangat antusias dengan berlari-lari sambil menunjukkan peralatan yang akan dipakai dalam kegiatan bercakap-cakap nanti. 2 Anak-anak tampak antusias ketika bercakap-cakap, baik dalam bentuk Tanya-jawab dengan guru maupun bercakap-cakap dengan temannya, ataupun saat berbicara secara monolog. Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 51 3 Anak-anak sangat senang dengan kegiatan bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka jari karena anak-anak dapat menceritakan pengalamannya baik itu yang ada dirumah maupun yang dialami di sekolah. d. Refleksi Siklus II Refleksi dilakukan dengan acuan hasil instrumen tindakan/tes, catatan lapangan, serta analisis temuan pengamatan yang dilakukan selama berlangsungnya kegiatan. Tabel 4. Penilaian Hasil Tes Siklus II Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa sebanyak 15 anak telah memenuhi kriteria ketuntasan dimana 15 anak sudah mendapat bintang 3 disetiap indikator sehingga total jumlah skornya pada semua indikator per anak adalah 12***. Peningkatan klasikal pada anak yang mendapat bintang tiga pada setiap aspek yaitu 15 orang anak atau 88%. Observasi yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan pada siklus II menghasilkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan tersebut berhasil mencapai standar ketuntasan baik ketuntasan individual yaitu 15 orang anak mendapat skor bintang 3*** disetiap indikator dengan jumlah total skor bintang 12, maupun ketuntasan klasikal yaitu 15 orang anak dari 17 orang anak, berarti 88%. Dengan demikian hasil penelitian ini sudah melebihi standar ketuntasan yang ditentukan yakni 75%. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pembelajaran berlangsung sesuai dengan program yang telah disepakati sebelumnya oleh peneliti dan guru. Selain itu, terlihat bahwa guru konsisten dalam menerapkan metode bercakap-cakap dengan melibatkan kegiatan motorik anak. Kegiatan yang dipilih pun lebih menarik karena guru 41%88%0%20%40%60%80%100%Siklus I Siklus IIKetuntasan Tiap SiklusSiklus ISiklus II Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 52 telah melakukan hal terbaik, antara lain membuat persiapan maksimal, menggunakan media, memberi penguatan, mengurangi intervensi terhadap anak, memberi kesempatan lebih leluasa bagi anak untuk berekspresi, menjadi model bagi anak untu lebih percaya diri, mengelola kelas lebih bervariasi, serta dapat bersepakat dengan anak untuk membuat peraturan yang ditaati bersama. Dengan adanya perubahan dalam perencanaan dan pelaksanaan program tersebut, peneliti menilai bahwa dilihat dari prosesnya, kegiatan pembelajaran yang dilakukan mengalami peningkatan dimana kemampuan berbicara pada anak meningkat. Pada siklus ini, peneliti dan guru melakukan beberapa perubahan dalam proses kegiatan pembelajaran, diantaranya. 1 Guru tampil lebih variatif dalam memberikan kegiatan dan semakin sering memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara dan berekspresi, serta banyak menggunakan media yang sesungguhnya. Sebelum penelitian ini dilakukan, pembelajaran kemampuan berbahasa, khususnya berbicara, diberikan oleh guru secara monoton dan belum memberi kesempatan kepada anak untuk berbicara maupun mengekspresikan melalui bercerita. Selain itu guru hanya terbatas menggunakan buku, dan jarang memanfaatkan media yang sesungguhnya. 2 Guru mampu memilih dan menentukan kegiatan pengembangan kemampuan berbicara pada anak menyesuaikan dengan tema tertentu, sehingga pembelajaran lebih menarik perhatian anak dan dapat dipahami lebih utuh. Sebelum penelitian ini dilakukan, guru mengakui bahwa dalam mengajarkan berbicara pada anak, ia tidak mengaitkan pembelajaran dengan suatu tema. 3 Guru mengajarkan berbicara dengan mengembangkan aspek-aspek lain bahasa seperti mengamati, mendengar dan berbicara yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak. Sebelum penelitian ini, guru tidak melakukan hal tersebut. 4 Dalam pemilihan kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan berbicara, guru memilih kegiatan yang lebih banyak melibatkan motorik. Sebelumnya, guru jarang menggunakan aktivitas motorik kasar pada anak. 5 Dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, guru menggunakan metode bercakap-cakap. Sebelum dilakukan penelitian ini, guru hanya menggunakan metode pengkodean. Berdasarkan pengamatan dan hasil refleksi terakhir tentang penerapan metode bercakap menggunakan media boneka jari, didapatkan hasil tentang perubahan pada Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 53 anak, yaitu anak lebih berani mengemukakan pendapatnya. Anak lebih banyak mengajukan pertanyaan, anak mampu menjawab pertanyaan dengan jawaban yang lebih beragam, lebih lancar dalam mengungkapkan ide atau pendapat, memiliki cara berpikir yang berbeda dari temannya, dapat menampilkan beragam penafsiran mengenai sesuatu, bekerja dan dapat menyelesaikan tugas lebih baik dan lebih cepat, serta berani mencoba hal-hal yang baru. Hal ini sesuai dengan pendapat Dhieni, dkk 2007 bahwa metode bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab antara guru dan anak atau antara anak dengan anak merupakan suatu bentuk komunikasi antar pribadi yang yang menunjukkan kemampuan bahasa resepsif dan ekspresif dalam suatu dialog. Terlebih lagi Chomsky dalam Atkinson, 2003 menyatakan bahwa dalam menunjukkan pemakaian bahasa, ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu produksi dan pemahaman bahasa. Dalam memproduksi bahasa, seseorang anak memulainya dengan pikiran proporsional, yaitu dengan suara yang dapat mengekspresikan kalimat. Sedangkan dalam memahami bahasa, seseorang memulainya dengan mendengar suara, kemudian melekatkan makna pada suara ditampilkan dalam bentuk kata-kata, serta merangkai kata-kata agar menjadi kalimat yang mengandung pengertian, dan kemudian dari kalimat itu muncul suatu proposisi. Dengan demikian, metode bercakap-cakap yang melibatkan anak untuk menunjukkan kemampuan bahasa resepsif dan ekspresif dalam dialog tampak mempunyai peran dalam pengembangan bahasa anak dengan guru atau antara anak dengan anak. Selain itu, penggunaan media boneka jari sebagai media pengajaran visual juga mempunyai peran dalam pengembangan bahasa anak. Hal ini dikarenakan media boneka jari disajikan dengan menggunakan beberapa macam tema pembelajaran yang berbeda dan mempunyai fungsi atensi dan afektif yang dapat menarik perhatian siswa dan sikap siswa saat mengikuti pembelajaran. Levie & Lentz dalam Azhar, 2002 mengemukakan bahwa media pembelajaran, khususnya pembelajaran visual, mempunyai beberapa fungsi yaitu fungsi atensi untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar dapat berkonsentrasi terhadap isi materi pelajaran dan fungsi afektif yang terlihat dari tingkat kenikmatan dan perasaan siswa ketika belajar baik mendengarkan atau mengungkapkan ide kembali tentang tema yang disajikan. SIMPULAN Kemampuan berbicara pada anak dapat ditingkatkan melalui metode bercakap-cakap. Selain itu, metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan bagi anak. Journal of Early Childhood Care & Education Vol. 2 Maret 2019 Hal. 38 - 54 54 Terlebih lagi, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak, baik dalam hal menjawab pertanyaan sederhana, terutama yang menggunakan kata tanya apa, mengapa, di mana, berapa, dan bagaimana, maupun bagaimana anak mengungkapkan pendapatnya secara sederhana, dan merangkai kata menjadi kalimat sederhana yang bermakna. Adapun saran bagi peneliti atau guru dalam penelitian lanjutan, yaitu 1 dalam bercakap-cakap, guru harus menyesuaikan dengan kemampuan anak pada kelas tersebut, 2 materi percakapan atau kata-kata yang dipilih dalam bercakap-cakap hendaknya disesuaikan dengan capaian perkembangan bahasa anak, 3 kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang memang betu-betul disukai anak tersebut, dan 4 dalam kegiatan bercakap-cakap sebaiknya digunakan media yang cukup dan melibatkan kegiatan motorik. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Bumi Aksara. Azhar, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Atkinson, 2003.Pengantar Psikologi. Jakarta Erlangga. Clark, McDowall 2013. Childhood in Society. London Learning Matters. Dhieni, Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta Universitas Terbuka. Doherty, J. and Hughes, M. 2009. Child Development Theory and Practice. Harlow Longman. “Early Childhood Teaching Certification; Early Childhood Certification". Diunduh 20/1/2019. Hurlock, E. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta Erlangga. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta Rosda. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta PT Rineke Cipta. Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung PT Remaja Rosda Karya. Musfiroh, Tadkirotun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk, Jakarta Universitas Terbuka. National Institutes of Health 2018. Speech and Language Development Milestones. Bathesda NIDCD. Updated November 20, 2018 Sujiono, Yuliani Nurani & Bambang Sujiono. 2005, Menu Pembelajaran AUD. Jakarta Yayasan Citra Pendidikan Indonesia. ... Salah satu metode pembelajaran yang menarik adalah metode bercakap-cakap dikarenakan dalam penggunaan metode bercakap-cakap anak dapat menyatakan gagasan atau pendapat secara verbal. Pengembangan berbicara anak dapat dilakukan dengan metode bercakap-cakap Khoiriyah & Rachman, 2019. ...... Metode bercakap-cakap adalah metode yang mencakup kegiatan di mana seseorang menyampaikan secara lisan kepada orang lain dengan alat bantu atau tanpa alat terkait sesuatu dalam bentuk pesan, informasi atau pun percakapan sederhana yang terdengar menyenangkan Dhieni, 2007. Kegiatan berbicara bagi anak usia dini berperan dalam membantu perkembangan bahasanya, antara lain dalam meningkatkan ketrampilan berbicara, menambah perbendaharaan kosakata, meningkatkan kemampuan mengucapkan kata-kata, dan melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap perkembangannya Khoiriyah & Rachman, 2019 Oleh karena itu, artikel ini mencoba untuk menggambarkan pengaruh metode bercakap-cakap terhadap keterampilan berbicara anak usia 4-5 tahun di Kelompok A PAUD As-Shofa Tembilahan Hulu. ...Nuraini NurainiRika DeviantiLanguage is the ability to communicate with other people. One of the language skills that can be developed first is speaking skill. Speaking skills need to be optimized because they can affect the next child's life. There are various kinds of problems related to speaking skills including some children who have not been able to communicate the ideas in their minds, express their opinions, and have not dared to speak. In addition, the teaching methods used by teachers have an influence on children's interest in expressing their opinions. This study aims to determine the effect of the conversing method on the speaking skills of children aged 4-5 years. The quantitative approach was carried out using an experimental method of pre-experimental design, one group pretest, and post-test design. Subjects in this study as many as 17 children, data collection techniques using the method of observation and documentation. Furthermore, the data analysis technique used the Wilcoxon Matched Pairs Test formula. The results showed that the method of speaking had an effect on children's speaking skills.... Bercakap-cakap sebagai metode peningkatan kemampuan berbicara anak, kemampuan berbicara merupakan kemampuan anak dalam berkomunikasi untuk menyampaikan perasaannya baik kepada orang lain atau diri sendiri. Salah satu yang dapat mempengaruhi kualitas kemampuan berbicara pada anak adalah guru sehingga diharapkan guru menguasai berbagai materi dan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada anak guna membantu anak dalam menambah kosa kata, pengucapan kata-kata, dan merangkai kalimat yang termasuk dalam pengembangan berbicara pada anak Khoiriyah & Rachman, 2019. ...... Melalui berbicara akan dapat membantu anak mengusai berbagai kemampuan lainnya, menjadi lebih percaya diri, dan kreatif Ruampol et al., 2014. Berbicara bagi anak usia dini berperan dalam membantu perkembangan bahasanya, antara lain dalam meningkatkan kemampuan berbicara, menambah perbendaharaan kosakata, meningkatkan kemampuan mengucapkan kata-kata, dan melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap perkembangannya Khoiriyah & Rachman, 2019. ...Anggita Maharani RambeTjipto SumadiR. Sri Martini MeilaniPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berbicara, keterkaitan dan efektivitas kegiatan storytelling dapat berperan terhadap pengembangan kemampuan berbicara pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan atau literatur. data yang diperoleh peneliti bersumber pada hasil penelitian, buku, maupun data-data yang telah ada yang kemudian hasil dan literatur tersebut dideskripsikan atau ditelaah kembali. Keterkaitan storytelling atau bercerita terhadap kemampuan berbicara pada anak dapat terlihat berdasarkan peningkatan penguasaan jumlah kosa kata, merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak, melatih keterampilan belajar bahasa dan ekspresi verbal, meningkatkan komunikasi lisan, mendorong anak untuk lebih ekspresif yang mendukung perkembangan mendengarkan anak berfungsi dengan baik untuk membantu kemampuan berbicara anak yang diwujudkan dalam kosa kata, kemampuan mengucap kata, dan merangkai kalimat yang digunakan anak dalam mengkomunikasikan pikiran atau perasaannya dengan jelas dalam kegiatan berbicara... Pembelajaran anak usia dini merupakan selaku upaya memaksimalkan pengetahuan anak. Anak usiar dini, kerap dianggap dalam masa keemasan yaitu anak usia 0 hingga 8 tahun, dimana menjadi landasan perilaku, nilai-nilai hidup yang baik serta luhur, menanamkan keahlian awal yang dibutuhkan guna menggapai perkembangan masa berikutnya Khoiriyah & Rachman, 2019. Menurut Welchons & McIntyre, pembelajaran untuk anak didik di usia dini adalah merupakan pendidikan yang berfokus pada pembangunan fondasi untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis. ...Musyaripah MusyaripahNina Yuminar PriyantiTujuan dari pembahasan penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana mendongeng dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak didik kelompok A di TK Islam Adifa Ciledug Tangerang Banten susai dilakukan tindakan. Penelitian tindakan kelas Class Action Research menjadi pilihan sebagai metode dalam penelitian ini, dengan populasi seluruh anak di TK Islam Adifa Ciledug Tangerang Banten yang berjumlah 20 orang. Teknik analisis data yang penulis lakukan yaitu analisis deksriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh kesimpulan bahwa adanya peningkatan dalam kemampuan berbicara anak ketika sesudah diterapkannya kegiatan mendongeng pada anak didik khususnya kelompok A di Taman Kanak-kanak Islam Adifa Ciledug Tangerang Banten. Dengan kegiatan mendongeng, guru bisa meningkatkan kemampuan bercerita anak didik khususnya kelompok A Taman Kanak-kanak Islam Adifa Ciledug Tangerang Banten. Peningkatan terjadi pada anak yaitu dapat mengucapkan kata-kata, memiliki kosakata dan membentuk kalimat. Dengan kegiatan mendongeng dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok A TK Islam Adifa Ciledug Tangerang Banten, ini dapat dilihat dari meningkatknya daya serap siswa terhadap pembelajaran meningkat sangat baik yaitu 17 anak 85% pada aspek mengucapkan kata, diperoleh 16 anak 80% pada aspek kosakata, diperoleh 15 anak 75% pada aspek membentuk kalimat.... Seperi hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa metode bercakap-cakap mampu meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini Hayati et al., 2021. Kemampuan berbicara pada anak dapat ditingkatkan melalui metode bercakapcakap Khoiriyah & Rachman, 2019. Kegiatan bercakap-cakap berbantuan media audio visual video mampu memotivasi dan menumbuhkan semangat anak untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran M. ...Muh. ShalehBatmang Batmang Laode AnhusadarPerkembangan keaksaraan anak usia dini perlu diberikan stimulus sejak dini tidak hanya oleh pendidik atau orang tua tetapi perlu kolaborasi antar orang tua dan pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kolabarasi orang tua dan pendidik dalam menstimulus perkembangan keaksaraan anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan pada KB Sultan Qaimuddin Kendari. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2021-Maret 2022, informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, pendidik dan orang tua peserta didik pada KB Sultan Qaimuddin Kendari. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa bentuk-bentuk kolaborasi yang dilakukan orang tua dan pendidik dalam memberikan stimulus perkembangan keaksaraan anak usia dini adalah merangsang minat anak untuk berbicara, latihan menggabungkan bunyi bahasa, memperkaya perbendaharaan kata, mengenalkan kalimat melalui cerita dan nyanyian, dan mengenalkan lambang huruf.... Media dan cara penyampaian cerita harus menyesuaikan gaya belajar anak. Peningkatan kemampuan berbicara anak dengan gaya belajar auditory lebih tepat menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan Anggraeni et al., 2019;Khoiriyah & Rachman, 2019. Sementara, anak dengan gaya belajarnya visual lebih tepat menggunakan metode bercerita dengan media power point Afrianti Yulia & Wirman, 2020; Ruiyat et al., 2019. ...Vivi SufiatiMade Vina Arie ParamitaBercerita menjadi tradisi sejak jaman dahulu. Aktivitas bercerita dilakukan sebagai pengantar tidur. Bercerita dipercaya menstimulasi perkembangan literasi anak. Namun, tidak semua ibu memiliki ketrampilan bercerita. Situasi lelah ibu setelah seharian bekerja mengurangi performa dalam bercerita. Hal ini memunculkan pertanyaan bagaimana bercerita sebelum tidur bisa mengembangkan literasi anak dan apa buktinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan pengembangan literasi dini dengan cerita sebelum tidur. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah 15 ibu peserta Kuliah Whatsaap Memahami Anak Melalui Cerita yang memiliki anak usia 2-6 tahun dan melakukan pembiasaan bercerita sebelum tidur. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, data display, dan kesimpulan serta verivikasi. Hasil penelitian menemukan rutinitas bercerita dilakukan dengan tahapan pra bercerita dan saat bercerita. Pra bercerita dimulai dari membersihkan diri, berdoa dan memilih media serta tema cerita. Kegiatan bercerita dilakukan dari pengantar cerita, penggunaan media bercerita, penguasaan cerita, komunikasi isi cerita, dan memberi kesempatan anak bercerita. Dari rutinitas bercerita maka akan terdapat stimulasi perkembangan literasi yang diperoleh antara lain literasi informasi, visual, lisan, dan literasi terhadap teks tertulis. kesulitan menyajikan cerita dengan menarik. Kesimpulan menemukan ibu melakukan rutinitas bercerita sebelum tidur dengan persiapan pra bercerita dan bercerita dengan melibatkan anak untuk menstimulasi literasi anak.... Kegiatan recalling telah dilakukan guru berjalan dengan baik, tampak adanya interaksi dan komunikasi antara anak dengan guru melalui percakapan. Bercakap-cakap yang dilakukan anak dengan temannya atau anak dengan guru merupakan sarana untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak Khoiriyah & Rachman, 2019. Anak mampu mengulang kalimat sederhana dengan benar, menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang diserikan dan mampu mengutarakan pendapatnya dengan baik. ...Sri Yuniati Prima Suci RohmadhenyMenggambarkan pelaksanaan pembelajaran dengan metode bermain peran dan mendeskripsikan peningkakan kemampuan bahasa ekspresif anak usia 4-5 tahun di TK ABA Tegalsari Banguntapan Bantul adalah tujuan penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan Model Kemmis dan Mc Taggart dalam 2 siklus. Sebanyak 20 anak menjadi subyek. Data dikumpulkan menggunakan observasi dan dokumentasi. Data kualitatif dianalisis menggunakan model Miles&Huberman dan data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif. Kriteria keberhasilan tindakan sebesar 70%. Perbaikan pembelajaran ditunjukkan sebagai berikut 1 kegiatan transisi sebelum main berjalan baik; 2 diskusi pemeranan dan alur cerita lebih detil; 3 media semakin menarik; 4 kegiatan recalling semakin interaktif; 5 penguatan bahasa anak semakin baik; 6 interaksi dan komunikasi anak semakin baik. Hasil pratindakan menunjukkan 15% anak mencapai kriteria berkembang sesuai harapan BSH. Setelah siklus I, prosentase tersebut menjadi 50% dan akhir siklus II menjadi 80%. Dengan demikian, pembelajaran metode bermain peran yang dilaksanakan dengan benar telah meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif experience of speaking skills tends to be underestimated by the teacher. Because speaking, especially in Bahasa Indonesia, is considered as the mother tongue used in pupil's daily communication. In general, madrasas ibtidaiyah teachers assume that speaking skills in Bahasa Indonesia are not so essential compared to reading and writing. Speaking skills considered to be something that has been studied by pupils since birth at home so that speaking skills are not emphasized to be taught more on the primary level. When designing the learning process, the teacher only focuses on material and students' cognitive without paying attention to student skills in conveying the context or conversation. This study aims to develop a learning activities model of speaking with the content of character building and a multicultural perspective. The researchers applied the ASSURE model as the approach to developing the learning model. The findings of this study showed that the learning model is carried out by analyzing the characteristics of students, setting learning objectives, choosing media, learning methods, and teaching materials, utilizing teaching materials, involving students in learning activities, evaluating and revising learning programs. The content of character education and multiculturalism perspective are applied as teaching Pembelajaran. Jakarta PT Raja Grafindo PersadaA AzharAzhar, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta PT Raja Grafindo ClarkClark, McDowall 2013. Childhood in Society. London Learning Pengembangan BahasaNurbiana DhieniDhieni, Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta Universitas Development Theory and PracticeJ DohertyM HughesDoherty, J. and Hughes, M. 2009. Child Development Theory and Practice. Harlow Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang KehidupanE HurlockHurlock, E. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta Penelitian KualitatifLexy J MoleongMoleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta PT Rineke CiptaMoeslichatoenMoeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta PT Rineke Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung PT Remaja Rosda KaryaE MulyasaMulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung PT Remaja Rosda Kecerdasan MajemukTadkirotun MusfirohMusfiroh, Tadkirotun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk, Jakarta Universitas and Language Development MilestonesNational Institutes of Health 2018. Speech and Language Development Milestones. Bathesda NIDCD. Updated November 20, 2018
Sepertiitu penjelasan mengenai sinonim / persamaan kata cakap. Semoga dengan ada penjelasan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda mengenai kosa kata tersebut. Tentang. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini merupakan KBBI Online yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata (lema/sub
Definisi atau arti kata bercakap-cakap berdasarkan KBBI Online 2cakap /2cakap/ n bicara; omong orang itu banyak • cakap;• cakap angin cakap yg tidak ada isinya atau tidak benar; omong kosong; • cakap besar bual; • cakap kosong cakap angin;bercakap /bercakap/ v 1 berbicara; berkata kalau hanya bercakap , semua orang juga dapat; 2 berbahasa; berbicara dng bahasa mereka bercakap Inggris;bercakap rabung bercakap besar sombong; membual;bercakap-cakap /bercakap-cakap/ v berbincang-bincang; berbicara; beromong-omong ia sedang bercakap-cakap dng temannya;mencakapi /mencakapi/ kl v mengajak berbicara; menegur;cakapan /cakapan/ n 1 yg dipercakapkan; omongan 2 Sas karya sastra atau bagiannya yg berbentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih, atau ada kalanya seorang tokoh berbicara kpd dirinya sendiri atau kpd pembaca dan pendengar; dialog;cakapan tunggal Sas cakapan panjang yg diucapkan oleh seorang tokoh dl sebuah karya sastra, baik yg ditujukan kpd diri sendiri maupun kpd pendengar; monolog; cakapan tunggal dramatik Sas sajak yg terdiri atas kata-kata yg diucapkan seorang tokoh tunggal pd saat kritis, yg mengungkapkan keadaan dirinya dan situasi yg dihadapinya;percakapan /percakapan/ n 1 pembicaraan; perundingan; 2 perihal bercakap-cakap dipertentangkan dng apa yg ditulis; 3 Ling satuan interaksi bahasa antara dua pembicara atau lebih;mempercakapkan /mempercakapkan/ v 1 membicarakan; memperkatakan; memperbincangkan mereka sedang mempercakapkan sebab-sebab kebakaran di situ; 2 mengucapkan; menggunakan bahasa ia mengerti bahasa Jawa, tetapi tidak dapat mempercakapkannyaKata bercakap-cakap digunakan dalam beberapa kalimat KBBIReferensi dari KBBI bahasa kalimat ke 79bahasa sulung perkataan anak kecil ketika mulai dapat bercakap-cakap; Referensi dari KBBI kembur kalimat ke 2berkembur-kembur v bercakap-cakap untuk berkelakar dsb ia biasa ~ dng kawan-kawannya;Referensi dari KBBI ronyeh kalimat ke 1ronyeh /ronyéh/ v, meronyeh v berkata-kata tidak keruan; bercakap-cakap tidak jelas spt orang tua; merepet akibat sakit payah itu, bicaranya ~Referensi dari KBBI kelesehpeseh kalimat ke 1keleseh peseh /keléséh péséh/ v cak bercakap-cakap dl bahasa Belanda masih banyak teknokrat yg pandai Referensi dari KBBI teman kalimat ke 2teman dekat yg akan kuundang; 2 orang yg bersama-sama bekerja berbuat, berjalan; lawan bercakap-cakap Referensi dari KBBI tegur kalimat ke 7menegur v 1 mengajak bercakap-cakap bertanya dsb; menyapa sudah tiga hari ia tidak ~ saya; 2 mencela; mengkritik ia tidak segan-segan ~ perbuatan anaknya yg keliru; 3 memperingatkan; menasihatkan saya ~ nya sebab ia tidak mau melunasi utangnya; 4 mengganggu tt setan, hantu jangan bermain di bawah beringin itu, nanti ada yg ~ mu;Referensi dari KBBI tua kalimat ke 41ketua-tuaan a spt orang tua dia bercakap-cakap dng gaya ~Referensi dari KBBI mulut kalimat ke 46bermulut v 1 ada mulutnya; mempunyai mulut; memakai mulut, berlubang meriamnya - panjang; 2 kas berkata; bercakap-cakap;Referensi dari KBBI runding kalimat ke 4berunding v 1 bercakap-cakap tt suatu hal letakkanlah kopor itu, mari kita ~ sedikit; 2 berbicara; berembuk ia ingin ~ dulu dng teman-temannya;Referensi dari KBBI tegur kalimat ke 1tegur n ucapan untuk mengajak bercakap-cakap;Posisi kata bercakap-cakap di database KBBI Onlinecahang - cahar - cahari - cahaya - cahi - cailah - caima - caing - caing - cair - cais - caisim - cak - cak - cak - cak - cak - cakah - cakak - cakalang - cakalele - cakap - cakap - cakar - cakar - cakawari - cakela - cakep - cakep - caki - cakiak - cakil - cakmar - cakmar - cakmau - cako - cakra - cakrabirawa - cakrabuana - cakram - cakrawala - cakrawati - cakruk - cakup - cakup
meningkatdengan pesat, terutama karena si ibu sering menggunakan berbagai teknik untuk mengajak anak bercakap-cakap. Pertanyaan yang dapat dijawab si anak akan dijawab sendiri oleh si ibu, sehingga menjelang usia tiga tahun anak sudah mengenal pola dialog. Jika tidak mengerti konteks ucapan anak, kita akan kesulitan untuk memahami maksud
NilaiJawabanSoal/Petunjuk TEGUR ... sapa ucapan untuk menyapa, mengajak bercakap-cakap SAPA Perkataan untuk mengajak bercakap cakap GERECOK Menggerecoki v menggodai; mengganggu dengan mengajak bercakap-cakap mengenai hal yang bukanbukan dsb MENYAPA Mengajak bercakap-cakap; menegur kalau be-temu dengan teman-temannya, ia selalu ~ lebih dahulu; TUTURAN 1 bibir, cakap, lisan, mulut ki, ucapan, perkataan; firman, kalam, sabda; 2 cerita, narasi, paparan; OMONGAN 1 ocehan, perkataan, ucapan, ujaran; 2 bahan pembicaraan, buah bibir, buah cakap, buah mulut, buah percakapan, buah tutur; OCEHAN 1 celotehan, kecek, kicauan ki, omongan, tuturan, ucapan, ujaran; 2 bualan, cakap angin, igauan ki, isapan jempol, kecap ki, omong kosong BIBIR 1 bingkai, birai, gisik, lis, pigura, pinggir, rusuk, sembir, sisi, susur, tepi, tubir; 2 cak bacot, cakap, congor, lambe, perkataan, tuturan, ucapan PERKATAAN 1 lisan, percakapan, titik lidah, tutur kata, ucapan; 2 bicara, cakap, firman, kalimah, kalimat, komentar, omongan, sabda, tuturan, ujaran; 3 kosakata, peristilahan; SABDA Arahan, bicara, cakap, ceramah, cerita, fatwa, firman, janji, kata, nasihat, omong, perintah, perkataan, petuah, petunjuk, suara, taklimat, titah, tutur, tuturan, ucapan, ujar; BICARA 1 n cakap, celotehan, kata, ocehan, omongan, perkataan, suara, tutur, ucapan, ujaran, wicara; 2 n akal budi, penalaran, pikiran, rasio; 3 n cak pembicaraan, perundingan; MENEGUR 1 mengajak bercakap-cakap bertanya dsb; menyapa sudah tiga hari ia tidak ~ saya; 2 mencela; mengkritik ia tidak segan-segan ~ perbuatan anaknya y... SUARA Ucapan perkataan BAWA, MEMBAWA 1 memegang atau mengangkat barang sambil berjalan atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain saya ~ payung setiap pergi ke sekolah; 2 mengangkut;... IMBAU Meminta; mengajak OBROL Bercakap-cakap OMONG Bicara, cakap CENGKERAMA Bercakap-cakap BERBINCANG Bercakap-cakap LAFAZ Ucapan IYA, BERIYA-IYA Bercakap-cakap; TANTANG Mengajak berkelahi ACUM Mengajak berkelahi BECUS Cakap, mampu CELETUK Ucapan spontan
Ucapanterima kasih adalah ucapan sederhana yang banyak diajarkan namun kadang sulit untuk diucapkan. guru mencoba mengajak siswa kelas 4 SDN 6 Kadur mengucapkan terima kasih kepada guru mereka dan diharapkan bisa menjadi kebiasaan bagi mereka. siswa-siswi kelas 3 SDN 018 Tanah Grogot sudah berlatih bagaimana bercakap-cakap melalui
Pranala link tegur n ucapan untuk mengajak bercakap-cakap;- ajar celaan; kritik; peringatan sentilan, jeweran hatinya keras tidak mempan oleh - ajar; - sapa ucapan untuk menyapa mengajak bercakap-cakap betapa menarik tingkah laku dan - sapanya;berteguran v saling menegur; sapa-menyapa sudah seminggu ini kedua anak itu tidak ~;menegur v 1 mengajak bercakap-cakap bertanya dan sebagainya; menyapa sudah tiga hari ia tidak ~ saya; 2 mencela; mengkritik ia tidak segan-segan ~ perbuatan anaknya yang keliru; 3 memperingatkan; menasihatkan saya ~ nya sebab ia tidak mau melunasi utangnya; 4 mengganggu tentang setan, hantu jangan bermain di bawah beringin itu, nanti ada yang ~ mu;meneguri v menyapa kepada;menegur-neguri v memeriksa biasanya dengan kunyit dibelah dua sebab-sebab orang jatuh sakit akibat gangguan orang halus atau bukan ~ orang yang demam itu;teguran n 1 ajakan bercakap-cakap; sapaan; 2 celaan; kritik; ajaran sentilan, jeweran; 3 peringatan ia gembira karena redaksi mau menerima ~ nya; tulisan itu patut dianggap sebagai ~;keteguran n 1 keadaan sakit karena diganggu hantu; kesambet; 2 terkesima;~ hantu keteguran ✔ Tentang KBBI daring ini Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI ini merupakan KBBI Daring Dalam Jaringan / Online tidak resmi yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata lema/sub lema. Berbeda dengan beberapa situs web laman/website sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring. Database utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi kata dan arti tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud dahulu Pusat Bahasa. Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan link yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V terbaru, silakan merujuk ke website resmi di ✔ Fitur KBBI Daring Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang reload/refresh jendela atau laman web website untuk mencari kata berikutnya Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema. Berikut beberapa penjelasannya Jenis kata atau keterangan istilah semisal n nomina, v verba dengan warna merah muda pink dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya belum semua ada keterangannya Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil yang sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server Pranala Pretty Permalink/Link yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'rumah' akan mempunyai pranala link di Kata 'pintar' akan mempunyai pranala link di Kata 'komputer' akan mempunyai pranala link di dan seterusnya Sehingga diharapkan pranala link tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan. Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web website KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan. Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa. ✔ Informasi Tambahan Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja. Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya ajar,program,komputer untuk mencari kata ajar, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan. Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya dengan kosakata yang lebih banyak. Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline tidak memerlukan koneksi internet, silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email gmail com Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website ini silakan klik Laporkan Iklan

Perjuanganseorang pasangan memang sangatlah tidak mudah, apalagi saling memahami dan mengerti satu sama lain. Mencoba untuk satu pemikiran membuat aku harus

Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ucapan mengajak bercakap. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
\n \nucapan untuk mengajak bercakap cakap

Bercakapcakap untuk member informasi tentang ruangan. School No School; Course Title AA 1; Uploaded By JusticeFog24404. Pages 63 This preview shows page 39 - 43 out of 63 pages. Study on the go. Download the iOS Download the Android app Bercakap –

Kata Mutiara Tentang Kesalahan Kata Mutiara Tentang Kesalahan . Mengapa ada orang yang hidupnya selalu terlihat tenang dan damai, sementara kita merasa kacau dan tak karuan? Home » kata kata mutiara » 130+ kata kata mutiara untuk sahabat sejati, ini pernyataan mereka tentang persahabatan. Wah pas banget kamu masuk halaman ini. Jadikan harta, kekuasaan,ilmu yang engkau miliki sebagai sarana untuk meraih. Kata Motivasi Hidup dan Semangat - Dewi Kata Source Jadikan harta, kekuasaan,ilmu yang engkau miliki sebagai sarana untuk meraih. Kita sering melihat sesuatu itu lebih berharga, saat kita mengetahui ia sudah hilang dan dimiliki oleh orang lain. Diam jauh lebih elegan daripada sibuk menghakimi dan mengumbar kesalahan orang lain kemudian lupa bercermin. Jangan biarkan kegelapan di luar. masa muda adalah kesalahan, masa dewasa adalah perjuangan, dan masa tua adalah penyesalan. Mengapa ada orang y Ucapan Untuk Mengajak Bercakap Cakap Ucapan Untuk Mengajak Bercakap Cakap. Gratis untuk komersial tidak perlu kredit bebas hak cipta. Mengikuti cakap upksill, melatih kita untuk menulis, memperkaya pengetahuan kita untuk banyak diskusi, dan belajar mengeluarkan opini. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan tts ucapan untuk mengajak bercakap cakap. Untung, ada pengunjung yang melihat aksinya dan memutuskan untuk memberi tahu petugas keamanan. 6 Ucapan Ulang Tahun untuk Anak dalam Bahasa Inggris Cakap Source Untuk anak kecil yang baru belajar bahasa inggris misalnya. Usahakan untuk tidak memandang mata kucing secara langsung. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Yuk, coba kelas sebelum berlangganan. Kamu sudah paham pasti, soalnya memang pacar adalah orang yang paling spesial. Bu oyun, tts pintar haricinde başka harika ve şaşırtıcı oyunlar olan geliştirici meluapp tarafından yapılmıştır. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari tts teka teki silang populer yang biasa muncul di koran kompas, jawa pos, koran tempo, dll. Yuk, coba kelas sebelum berlangganan. Post Terpopuler Kata Kata Bijak Henny Kristianus . Harapannya tentu saja, dia ingin setiap orang yang membaca status yang dibuatnya menjadi semakin. Kata bijak & motivasi kristen. Setiap hari adalah hari yang luar biasa untuk mengucap syukur atas segala karya tuhan yang tiada henti. The trully happiness is when what you do, say, and think are in a good harmony. Kata Bijak Jawa Terbaper - YouTube Source Berikut ini beberapa quote, kata kata mutiara islam, dan kata kata bijak terbaik dari buya hamka yang sangat bagus disimak sebagai nasehat kehidupan. Henny kristianus meski saat ini adalah termasuk orang yang mapan baik dalam hal finansial maupun kehidupan keluarga, namun ternyata dulunya ia singkat kata, suaminya mengizinkan dan mereka akhirnya tinggal di bandung di sebuah ruko yang berdekatan dengan tempat pembuangan akhir. Kata kata bijak is with mhmd riki martin and 3 others. Atau mungkin ada se Ucapan Syukur Dalam Agama Buddha . Dalam waktu panjang, kecanduan ini dapat menyebabkan tingkat kesehatan menurun akibat kurang tidur dan makan yang juga menjadikan anak lebih emosional dan tidak bisa konsentrasi terhadap pendidikannya. Ketika menerima berita duka, mereka biasa mengatakan sabbe sankhara anicca yang berarti segala ia adalah bagian dari intisari buddha dharma yang berwujud tiga corak tilakkhana. Umat buddha kadang dianggap masyarakat luas sebagai orang yang tidak bertuhan. Dhamma adalah kebenaran, ada buddha atau tidak ada buddha hukum dhamma akan tetap berlaku. Lirik Lagu Rohani Layak Tuhan by Jacqlien Celosse - YuKampus Source Agama buddha, dan dalam hal ini umat buddha indonesia dapat mengambil pelajaran, informasi. Ucapan syukur adalah tanggapan manusia atas keselamatan yang sudah diberikan dalam yesus kristus. *muslimislam bertemu dengan 。 *salam keimanan da Kata Mutiara Tentang Ukhuwah . Bukan misteri yang membuat kita takut, tapi misteri yang membuat kita bergairah untuk mengetahuinya. Berikut ini beberapa quote tentang sahabat dan pertemanan dalam islam, kata kata mutiara persahabatan di among the true signs of ukhuwah is to accept criticism from friends, and to protect a friend's honor and forgive his mistakes. Mengapa ada orang yang hidupnya selalu terlihat tenang dan damai, sementara kita merasa kacau dan tak karuan? Setelah hujan, matahari akan muncul kembali. Paling Baru Kata Motivasi Ukhuwah Pena Bijak Source Saya tidak bisa hidup tanpa buku karena buku adalah cermin dari jiwa. Hidup bukan tentang mendapatkan apa yang kamu inginkan, tetapi tentang menghargai apa yang kamu miliki, dan sabar menanti yang akan menghampiri. Kata kata mutiara, bandung, indonesia. Semoga setelah membacanya, ada banyak pelajaran hidup yang bisa ka Ucapan Syukur Bertambah Usia Kristen . Mengucap syukur atas kebaikan allah. Doa ucapan contoh doa kristen, kumpulan ayat alkitab, daftar lirik lagu rohani kristen, kata kata ucapan rohani, khotbah ibadah, semua hal tentang umat kristiani dan. Pastikan ucapan syukur yang kita sebutkan bukan hanya gombalan belaka, tetapi sungguh berasal dari hati kita. Doa adalah nafas kehidupan manusia, tanpa doa, maka kehidupan kita akan terasa hambar. altiample ucapan ulang tahun kristen untuk anak Source Mari kita simak video ini sampai selesai. Semoga kamu bertambah bijaksana, dewasa, menjadi teladan bagi orang lain, dan tentunya jika mencari ayat untuk dijadikan ucapan selamat ulang tahun kristen, kamu bisa menggunakan ayat. 5 pencarian oleh pembaca ucapan syukur bertambah usia kristen ucapan syukur atas bertambahnya umur Bertambah usia adalah sejarah dalam hidup. Dalam hidup, man Kata Mutiara Tentang Warna Hitam . Maksudnya bahwa segala amalan yang dilakukan murni bertujuan hanya untuk mencari ridha allah, bukan karena hal lain. Kata kata mutiara bahasa inggris tentang bersyukur. Hitam putih adalah harmoni, bukan untuk saling membenci. Kita bisa mengeluh karena semak mawar memiliki duri, atau bersukacita karena duri memiliki mawar. Gambar Kata Kata Bijak Hitam Putih Terbaru - DP BBM KATA BIJAK Source Buku adalah jendela dunia dimana kita bisa melihat isi dunia tanpa melakukan perjalanan, hanya cukup membaca sebuah halaman. Kata mutiara tentang bulan untuk cinta. Senyum bukanlah hal mahal yang dapat mengubah penampilan anda. apa jadinya memiliki tidak hanya penglihatan terhadap warna tapi juga penglihatan terhadap budaya, kemampuan. Tidak ada yang mampu membawa kedamaian selain diri anda. Secara bahasa, ikhlas berarti murni. Selalu menggen

bercakapcakap atau kegiatan dengan pasien, sabar menghadapi pasien dan selalu memberikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Menurut Tavris dan Wrape (2007) dalam Mustika (2010) reinforcement merupakan prosedur untuk memperkuat perilaku dimana respon diikuti oleh

AI7A7.
  • a480hd1n0e.pages.dev/54
  • a480hd1n0e.pages.dev/12
  • a480hd1n0e.pages.dev/380
  • a480hd1n0e.pages.dev/306
  • a480hd1n0e.pages.dev/49
  • a480hd1n0e.pages.dev/334
  • a480hd1n0e.pages.dev/137
  • a480hd1n0e.pages.dev/404
  • ucapan untuk mengajak bercakap cakap